DAMASKUS, KOMPAS.com - Serangan militer mematikan oleh Turki terhadap Kurdi di Suriah timur laut disebut telah memaksa hingga 130.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Disampaikan PBB, jumlah pengungsi dan orang-orang yang terdampak operasi militer Turki di Suriah masih dapat bertambah hingga menjadi tiga kali lipat.
"Kami telah bergerak untuk skenario perencanaan di mana hingga 400.000 orang dapat telantar, baik di dalam maupun di sekitar daerah terdampak serangan," kata Jens Laerke, juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Minggu (13/10/2019).
Baca juga: Pasukan Turki Klaim Merebut Kota Suriah, Kurdi Membantah
Ditambahkannya bahwa ratusan ribu orang tersebut akan membutuhkan "bantuan dan perlindungan".
PBB sebelumnya telah mengatakan, Jumat (11/10/2019), sekitar 100.000 orang telah dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka sejak awal serangan militer Turki pada hari Rabu (9/10/2019).
Ankara melancarkan Operasi Peace Spring, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan kepada seluruh pasukan AS untuk mundur dari perbatasan.
Pada Minggu, PBB kembali memperingatkan jumlah pengungsi yang terus bertambah dari daerah pedesaan di sekitar Tell Abyad dan Ras al-Ain dengan perkiraan terkini telah lebih dari 130.000 orang.
Baca juga: Mendapat Ancaman Sanksi AS, Erdogan Tak Akan Hentikan Serangan ke Kurdi Suriah
"Jumlah lebih rinci belum dapat dipastikan," kata badan PBB dalam dokumen penilaian yang telah diperbarui.
Sebagian besar warga yang mengungsi memilih tinggal di tempat kerabat atau pun di tempat penampungan komunitas. Namun tidak sedikit pula yang sudah tiba di tempat penampungan kolektif seperti di gedung-gedung sekolah.
PBB memperingatkan dampak eskalasi serangan Turki atau perubahan mendadak dalam kendali atas wilayah.
"Kekhawatiran serius muncul terhadap risiko yang dihadapi ribuan orang telantar yang rentan, termasuk wanita dan anak-anak di berbagai kamp pengungsian," lanjut pernyataan PBB, yang merujuk pada Al-Hol, sebuah kamp yang menampung anggota keluarga tersangka ISIS yang ada di luar area yang ditargetkan Turki.
Baca juga: Pasukan AS Mendapat Serangan dari Tentara Turki di Suriah
Lebih lanjut, PBB mengatakan bahwa ada banyak konsekuensi kemanusiaan lainnya terhadap serangan militer, yang dilakukan di berbagai lokasi garis depan di sepanjang perbatasan.
Organisasi itu juga menyampaikan keprihatinan akan keselamatan staf PBB dan organisasi bantuan internasional lainnya, yang beroperasi di wilayah itu, dan telah memangkas jumlah staf internasional dari 384 orang menjadi 200 orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.