Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Terjangan Topan Hagibis di Jepang, 11 Orang Tewas dan Belasan Hilang

Kompas.com - 13/10/2019, 12:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Topan Hagibis menerjang wilayah Jepang tengah pada Sabtu (12/10/2019), membawa hujan deras yang memicu tanah longsor serta meluapkan sungai hingga terjadi banjir.

Sedikitnya telah ada 11 orang yang dilaporkan tewas dan belasan lainnya hilang.

Militer Jepang telah dikerahkan pada Minggu (13/10/2019), untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak banjir.

Badai telah mulai meninggalkan daratan Jepang, tetapi banjir besar dilaporkan terjadi di Nagano, Jepang tengah, setelah sebuah tanggul jebol dan mengirim air dari sungai Chikuma ke lingkungan perumahan dan membanjiri rumah-rumah warga hingga ke lantai dua.

Baca juga: Mengenal Topan Hagibis, Dampak dan Fenomenanya...

Militer Jepang mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak banjir dan bertahan di balkon tempat tinggal mereka sambil melambaikan handuk untuk menarik perhatian tim penyelamat.

"Semalam kami mengeluarkan perintah evakuasi untuk 427 keluarga, dengan sekitar 1.417 individu," kata pejabat darurat kota Nagano, Yasuhiro Yamaguchi, kepada AFP, Minggu (13/10/2019).

Belum diketahui pasti berapa banyak rumah warga yang terkena dampak dari banjir serta badai yang dibawa Topan Hagibis.

Sebuah rekaman video yang diambil dari udara menunjukkan deretan kereta peluru yang setengah tenggelam di perairan berlumpur di sebuah depot di Nagano.

Baca juga: Topan Hagibis Melanda Jepang, Ternyata Namanya dari Bahasa Tagalog Filipina

Topan Hagibis menghantam pulau utama Jepang, Honshu, pada Sabtu (12/10/2019), sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

Topan ini disebut sebagai yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir, dengan membawa angin berkecepatan 216 kilometer per jam.

Bahkan sebelum inti topan tiba di daratan Jepang, angin kencang yang menyertainya telah menimbulkan korban jiwa pertama, yakni seorang pengemudi yang mobilnya terbalik akibat angin kencang.

Sejumlah korban tewas lainnya dikonfirmasi pada Sabtu malam, termasuk seorang pria yang tewas akibat tanah longsor dan seorang lainnya yang ditemukan tewas terendam banjir di rumahnya.

Baca juga: Jepang Dihantam Gempa Magnitudo 5,7 Saat Bersiap Hadapi Topan Hagibis

Jumlah korban meningkat setelah dampak angin topan lebih terlihat jelas pada Minggu pagi. Sejumlah korban tewas ditemukan di dalam mobil yang terendam dan dalam longsoran tanah di sejumlah wilayah.

Stasiun penyiaran nasional NHK melaporkan setidaknya 99 orang terluka dan lebih dari selusin orang hilang setelah badai.

Di antara warga yang hilang adalah delapan orang dari kapal kargo yang tenggelam di Teluk Tokyo, pada Sabtu malam.

Penjaga pantai mengatakan telah menyelamatkan empat kru kapal berbendera Panama tetapi masih mencari yang lain.

Saat puncak badai, lebih dari tujuh juta orang ditempatkan di bawah perintah evakuasi tak wajib dan puluhan ribu di antaranya memilih mengikuti perintah dan menuju ke tempat berlindung milik pemerintah.

Baca juga: Langit Ungu Jelang Topan Hagibis Jadi Tanda Bencana, Ini Penjelasannya

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan bencana hujan tingkat tertinggi dan mengatakan perkiraan terjadinya hujan yang "belum pernah terjadi sebelumnya".

Terjangan badai berdampak pada rencana perjalanan selama musim liburan panjang akhir pekan di Jepang, dengan penerbangan terhenti dan kereta lokal maupun peluru di Tokyo ditangguhkan sepenuhnya atau sebagian.

Tetapi Minggu pagi, layanan kereta api telah berfungsi dan operasi perlahan dimulai kembali di dua bandara yang melayani ibu kota, meskipun banyak penerbangan tetap dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com