WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon menyatakan, mereka menyetujui penempatan 3.000 tentara dan peralatan militer lain ke Arab Saudi.
Pengerahan itu dilakukan buntut serangan ke fasilitas minyak Saudi, Aramco, dengan Iran dituding sebagai dalang utamanya.
Baca juga: Arab Saudi Bakal Bertindak Jika Iran Terbukti Terlibat dalam Serangan ke Kilang Minyak Aramco
Menteri Pertahanan AS Mark Esper disebut menyetujui pengiriman dua rudal Patriot, satu sistem pencegat rudal balistik THAAD, dua skuadron jet tempur, dan satu pengawas udara.
Dalam pernyataan Pentagon, Esper telah memberi tahu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk menjamin pertahanan negara.
"Penempatan itu dilakukan bersamaan dengan penempatan 3.000 tentara yang disahkan dalam satu bulan terakhir," ujar Pentagon dikutip AFP Jumat (11/10/2019).
Esper mengatakan, pengerahan itu merupakan respons terhadap "ancaman yang berkelanjutan di kawasan", dan sudah mendiskusikannya dengan MBS, julukan Putra Mahkota.
"Pangeran MBS sudah meminta adanya dukungan tambahan untuk melindungi diri dari agresi Iran," ujar Esper kepada awak media.
Sejak Mei, Washington meningkatkan jumlah pasukan hingga 14.000 di Komando Sentral yang membawahi kawasan Timur Tengah, demikian pernyataan Pentagon.
Pada September, AS mengumumkan penempatan pasukan tambahan sebanyak 200 personel dan rudal Patriot pasca-serangan di Aramco di mana Iran dituding sebagai pelaku.
Terlebih, pengumuman itu terjadi setelah kapal tanker Iran diduga diserang oleh rudal ketika berlayar di dekat perairan Jeddah.
Baca juga: Kilang Minyak Aramco Diserang, Pompeo: AS Ingin Resolusi Damai dengan Iran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.