Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Konflik Berusia 20 Tahun, Perdana Menteri Ethiopia Raih Nobel Perdamaian

Kompas.com - 11/10/2019, 17:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

OSLO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed diumumkan sebagai pemenang Nobel Perdamaian dalam pengumuman yang berlangsung Jumat (11/10/2019).

Dipandang sebagai pemimpin visioner dan reformis, Ahmed berjasa atas upayanya mengkhiri konflik panjang dengan tetangganya, Eritrea.

"Ahmed menang karena upayanya mencapai perdamaian dunia dan kerja sama internasional, dan inisiatif penting menyelesaikan konflik perbatasan dengan Eritrea," ujar Komite Nobel.

Baca juga: Nobel Perdamaian untuk Diplomasi Perdamaian NU-Muhammadiyah, Mungkinkah?

Sejak menjabat pada April 2018, Perdana Menteri Ethiopia 43 tahun itu memulai relasi dengan Eritrea menyusul konflik dua negara.

Pertemuan bersejarah pun terjadi pada 9 Juli 2018, antara Ahmed dengan Presiden Eritrea Isaias Afwerki di ibu kota Eritrea, Asmara.

Hasilnya seperti dilansir AFP, dua negara secara formal mengakhiri konflik berusia 20 tahun setelah perang perbatasan pada 1998-2000 silam.

Perjanjian damai pun ditandatangani dua pemimpin, dengan kedutaan besar masing-masing dibuka, dan jalur penerbangan dipulihkan.

Pemimpin termuda di Benua Afrika itu disebut telah menanamkan optimisme di wilayah tertentu yang dirusak oleh kekerasan.

"Terdapat angin perubahan yang bertiup di Tanduk Afrika," jelas Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada September 2018.

Juri menekankan Nobel Perdamaian dimaksudkan untuk mengakui semua pemangku kepentingan yang bekerja untuk perdamaian dan rekonsiliasi di Ethiopia maupun wilayah Afrika lainnya.

Komite juga menyatakan Presiden Eritrea Afwerki juga mendapat kredit karena upaya perdamaian tak hanya datang dari satu pihak saja.

"Ketika Perdana Menteri Ahmed mengulurkan tangannya, Presiden Afrika langsung menggenggam, dan membantu perdamaian dua negara," jelas komite.

Atas penghargaan itu, Ahmed berhak atas hadiah sebesar 9 juta krona, sekitar Rp 12,9 miliar, yang bakal diberikan dalam upacara Desember mendatang.

Total terdapat 301 kandidat yang diseleksi seperti dikutip BBC. Termasuk di dalamya 223 individu dan 78 organisasi di seluruh dunia.

Baca juga: Muncul Petisi PM Selandia Baru Dinominasikan Raih Nobel Perdamaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com