Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid Jurusan Sejarah Ninja Jepang Ini Raih Nilai Tinggi Berkat Tinta Tak Kelihatan

Kompas.com - 10/10/2019, 22:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang murid jurusan Sejarah Ninja baru-baru ini mendapatkan nilai bagus setelah menulis makalah menggunakan tinta tak kelihatan.

Suatu ketika, dosen Eimi Haga di Universitas Mie memintanya menulis makalah tentang kunjungan mereka di Museum Ninja Igaryu, Jepang.

Eimi mengatakan, dia tertantang untuk membuat sesuatu yang beda ketika sang dosen menegaskan, akan ada nilai bagus bagi yang menulis kreatif.

Baca juga: Ketika Ninja Terakhir di Jepang Menilai Naruto

"Setelah berpikir, saya memutuskan untuk menggunakan Aburidashi," ucap Eimi seperti dilansir Oddity Central dan BBC Kamis (10/10/2019).

Aburidashi merupakan teknik untuk melakukan korespondensi secara rahasia di masa lalu Jepang. Eimi mencoba mempelajari teknik itu.

Gadis berusia 19 tahun itu mencoba melakukan uji coba dengan sepanjang malam, dia merendam kedelai dan menghancurkannya.

Dia kemudian mencampur remasan kedelai dengan air, dan mengambil sarinya dalam konsentrasi yang tepat untuk dijadikan tinta.

Setelah itu dengan hati-hati, dia mengoleskan tinta itu di washi (kertas tipis), dan membiarkannya hingga kering untuk memastikan "tintanya" bekerja.

Guna memastikan sang dosen tidak membuang hasil karyanya di tempat sampah, tak lupa dia menuliskan kalimat "panaskan kertas ini" menggunakan tinta biasa.

Yuji Yamada selaku dosennya begitu terkejut ketika menerima kertas tersebut dari Eimi, dan membuktikan apakah dia benar-benar memakai tinta tak kelihatan.

Yamada mengatakan, dia sering menerima laporan di mana mahasiswanya menuliskan makalah menggunakan kode tertentu. Namun tidak dengan Aburidashi.

"Sejujurnya, saya tidak yakin apakah tintanya bakal keluar. Namun saat saya memanaskannya dengan kompor, terlihat sempurna. Bagus sekali!" pujinya.

Dia mengaku tidak membaca makalah dari Eimi. Namun fakta itu tak menghalanginya untuk memberikan nilai tinggi bagi gadis itu.

Yamada menambahkan, dia sengaja tidak memanaskan bagian kertas yang lain jika kisah gadis ini menjadi viral dan ada media yang meliputnya.

Eimi melanjutkan, dia sejatinya tidak khawatir makalahnya bakal mendapat nilai jelek karena dosennya bakal menghargai usahanya.

Baca juga: Kekurangan Penduduk, Kota di Jepang Kesulitan Cari Ninja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com