Kasus itu telah ditangani pihak berwajib dengan 11 orang telah ditangkap dan belasan lainnya dilaporkan terluka selama perkelahian.
Polisi negara bagian Chiapas juga telah dikirim untuk membantu memulihkan ketertiban di Las Margaritas, sebuah kota berpenduduk 20.000 orang di dekat perbatasan Meksiko dengan Guatemala.
Menurut jaksa penuntut negara, Jorge Luis Llaven, para penyerang yang menerobos masuk kantor wali kota dan menyeret pemimpin kota itu keluar lantaran merasa wali kota telah gagal memenuhi janji kampanyenya.
Mereka menuntut pemerintah kota memberikan lebih banyak sumber daya publik, termasuk memberikan transfer uang tunai secara langsung, untuk komunitas pedesaan mereka, Santa Rita El Invernadero.
Baca juga: Polisi Meksiko Temukan 44 Jenazah Dimutilasi di 119 Kantong Sampah
Hal itu berkaitan dengan kebijakan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang telah memperkenalkan kebijakan memberi bantuan publik berupa pembayaran tunai kepada penerima manfaat untuk mencegah korupsi dengan memotong perantara birokrasi.
Insiden itu juga diketahui bukan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya warga komunitas Santa Rita El Invernadero, yang sebagian besar adalah petani, juga sempat mendatangi balai kota empat bulan lalu dan melakukan perusakan.
Aksi itu dilakukan sebagai protes kepada wali kota Escandon karena tidak dapat memenuhi janji yang dibuatnya selama kampanye pada 2018.
Wali kota dan politikus di Meksiko sering menjadi sasaran serangan dan ancaman dari kartel narkoba ketika mereka menolak memberi dukungan kepada mereka.
Tetapi tidaklah umum bagi para pejabat pemerintah maupun politisi itu diserang terkait janji kampanye.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan