Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pindahkan 2 Anggota ISIS Bernilai Tinggi dari Suriah ke Luar Negeri

Kompas.com - 10/10/2019, 11:26 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dua anggota kelompok ISIS bernilai tinggi yang telah ditahan oleh Kurdi Suriah, dilaporkan telah dipindahkan oleh Amerika Serikat ke luar negeri.

Sebuah laporan mengidentifikasi kedua anggota ISIS itu berasal dari Inggris yang terkenal dengan julukan "The Beatles".

Langkah pemindahan tersebut dilakukan menyusul serangan militer yang dilancarkan Turki ke wilayah utara Suriah yang dikuasai Kurdi.

Pasukan Kurdi Suriah sebelumnya bersama dengan militer AS memerangi kelompok ISIS di negara berkonflik itu.

Pemindahan tahanan bernilai tinggi dilakukan dipicu kekhawatiran bahwa operasi militer Turki dapat menyebabkan para teroris ISIS yang telah ditahan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) melarikan diri dan membangun kembali kelompok itu.

Baca juga: Jika Kurdi Diserang Turki, Bakal Picu Kembalinya ISIS

"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa kami telah menahan dua orang anggota ISIS bernilai tinggi dari SDF," kata pejabat departemen pertahanan, Rabu (9/10/2019), tanpa menyebut nama.

"Mereka telah dipindahkan dari Suriah dan kini berada di lokasi yang aman. Mereka ditahan di tahanan militer sesuai dengan hukum perang," lanjut pejabat itu, tanpa menyebutkan lokasi di mana keduanya ditahan.

Laporan media AS mengidentifikasi kedua tahanan yang dipindahkan sebagai bagian empat orang Inggris anggota ISIS yang sangat kejam.

Anggota ISIS yang dijuluki The Beatles itu disebut bertugas menculik dan menyiksa orang asing, termasuk wartawan, pada masa puncak kejayaan kelompok itu di Suriah dan Irak.

Baca juga: Presiden Irak: Serangan Militer Turki ke Suriah Bisa Bangkitkan Kelompok Teroris

Dua anggota ISIS The Beatles lainnya diketahui satu telah terbunuh dalam serangan drone, sementara seorang lainnya dipenjara di Turki atas tuduhan teror.

Kelompok empat orang itu diduga telah menculik dan memenggal sekitar 20 sandera, termasuk jurnalis Amerika, James Foley, yang dipenggal pada 2012.

Langkah Pencegahan

Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah potensi pelarian dari kelompok ISIS yang dianggap berbahaya, di tengah serangan Turki ke Suriah.

"Kami telah memindahkan beberapa anggota ISIS paling berbahaya dan kami tempatkan mereka di lokasi yang berbeda dan aman," kata Trump di Gedung Putih.

"Kami telah mengambil alih penahanan sejumlah anggota ISIS paling buruk dan kami ingin memastikan tidak ada di antara mereka yang akan kabur," tambahnya.

SDF telah menahan sekitar 10.000 anggota ISIS yang tertangkap saat runtuhnya kekuasaan mereka di Irak dan Suriah.

Baca juga: Khawatir ISIS Bakal Kembali jika Kurdi Diserang, Ini Jawaban Turki

Para tahanan anggota ISIS yang ditahan SDF, sekitar 2.000 orang di antaranya merupakan warga negara asing. Banyak dari mereka berasal dari negara-negara Eropa, yang telah menolak untuk membawa mereka kembali ke negara asal.

Trump juga mengatakan para tahanan tersebut akan tetap dalam penjagaan oleh Kurdi Suriah, dan jika tidak, maka Turki yang akan bertanggung jawab mengawasi mereka.

"Jika orang-orang Kurdi tidak mengawasi, maka Turki yang akan mengawasi. Mereka tidak ingin orang-orang itu keluar lebih dari yang kita kira," kata Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com