Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Mulai Lancarkan "Operation Peace Spring", Perang Lawan Kurdi di Suriah

Kompas.com - 10/10/2019, 08:07 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Turki resmi mulai melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Suriah utara yang diduduki Kurdi, Rabu (9/10/2019).

Militer Turki telah melakukan serangan pemboman intensif yang diikuti dengan serangan darat. Operasi militer itu dimulai selang beberapa hari setelah AS mengumumkan penarikan pasukannya dari Suriah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan dimulainya serangan yang diberi nama "Operation Peace Spring" itu melalui akun Twitter miliknya, yang segera diikuti dengan serangan menggunakan jet tempur dan artileri yang menargetkan posisi Kurdi di sepanjang perbatasan.

Selanjutnya operasi darat dimulai pada sore harinya, menurut Kementerian Pertahanan Turki.

Baca juga: Erdogan: Operasi Turki Melawan Kurdi Suriah Sudah Dimulai

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menyebut telah ada setidaknya 16 anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang tewas dalam serangan awal yang dilancarkan Turki.

SDF juga melaporkan setidaknya sudah ada dua korban tewas dari warga sipil dan dua lainnya cedera dalam serangan di perbatasan Ras al-Ain.

Sementara Kementerian Pertahanan Turki menyebut bahwa pasukannya telah melancarkan serangan ke 181 target kelompok teror Kurdi.

Juru bicara kelompok militan Suriah pro-Turki, mengatakan kepada AFP, tahap operasi darat dimulai dari Tal Abad, dan media Turki melaporkan bahwa pasukan khusus dan kendaraan lapis baja telah memasuki sejumlah titik di perbatasan.

Erdogan menyebut operasi militer Turki di Suriah kali ini diperlukan untuk mengekang kekuatan SDF yang disebut memiliki hubungan dengan pemberontak Kurdi di Turki.

Baca juga: Menurut Erdogan, Menyerang Kurdi Suriah Bakal Memberi Perdamaian

Erdogan menambahkan, pihaknya ingin agar ada "zona aman" di sisi perbatasan Suriah, di mana Turki dapat mengirim kembali 3,6 juta pengungsi yang telah ditampungnya sejak terjadinya perang saudara selama delapan tahun.

Sementara itu, pihak SDF menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendesak diberlakukannya zona larangan terbang di atas perbatasan utara Suriah demi menghindarinya terjadinya "krisis kemanusiaan".

Otoritas Kurdi di Suriah juga telah mengumumkan untuk mobilisasi umum, mendesak kepada seluruh warga sipil untuk bergerak menuju ke perbatasan Turki dan melakukan perlawanan dalam situasi sulit ini.

Para pemimpin Kurdi juga mengatakan bahwa mereka akan meminta AS, yang tak lain adalah bekas sekutu mereka, serta seluruh komunitas internasional, agar bertanggung jawab atas "bencana kemanusiaan" yang terjdai di Suriah.

Di kota Ras al-Ain, pasukan keamanan yang dipimpin Kurdi mendirikan pos-pos pemeriksaan, serta menumpuk dan membakar ban bekas guna menghalangi penglihatan para pilot jet tempur Turki.

Baca juga: Serangan Turki atas Kurdi Suriah Dimulai, 2 Warga Sipil Tewas

Ras al-Ain merupakan salah satu tempat dari mana pasukan AS menarik diri pada Senin (7/10/2019).

Kota Ras al-Ain dan Tal Abad diperkirakan bakal menjadi fokus serangan yang pertama.

Dari sisi kekuatan, kelompok Kurdi Suriah kalah jauh dibandingkan militer Turki.

Pasukan Kurdi dibekali persenjataan yang sangat terbatas dan hanya mengandalkan parit serta terowongan yang telah digali di kedua kawasan peperangan.

Mereka juga menutupi ruas-ruas jalan dengan kanopi berbahan logam guna menghindari kamera dari drone Turki.

Namun medan pertempuran yang relatif datar dan terbuka sangat menguntungkan militer Turki, yang sudah jauh unggul dalam angkatan udara serta persenjataan yang lebih mutakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com