ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, keputusan untuk menyerang Kurdi Suriah bakal membawa perdamaian dan stabilitas.
Pernyataan itu muncul dalam diskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana Putin meminta Ankara mengkaji kembali rencana mereka.
Baca juga: Erdogan: Operasi Turki Melawan Kurdi Suriah Sudah Dimulai
"Putin menelepon mitra Turki dan meminta mereka berpikir matang untuk tidak melukai upaya untuk menyelesaikan krisis Suriah," jelas Kremlin.
Juru bicara pemerintah Turki kemudian menanggapi dengan menyatakan, Erdogan menjabarkan rencana serangan militer kepada Putin.
"Erdogan menjelaskan rencana operasi militer ke timur Eufrat bakal berkontribusi atas perdamaian dan stabilitas Suriah, serta memudahkan solusi politik," tutur Ankara.
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menerangkan mereka bakal segera memberi tahu PBB, termasuk Damaskus, tentang rencana mereka.
"Operasi ini sangatlah penting bagi stabilitas dan keamanan kawasan," terang Cavusoglu kepada reporter dikutip AFP Rabu (9/10/2019).
Cavusoglu memaparkan rencana itu bisa memulangkan pengungsi ke daerah mereka, dan akan berkontribusi bagi integritas wilayah Suriah.
Pasukan Turki, termasuk kelompok pemberontak yang mereka sokong, telah berkumpul di perbatasan untuk menggempur Kurdi Suriah di utara.
Rencana itu menyusul keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik pasukan khususnya yang selama ini bertindak sebagai pembatas Ankara dan Kurdi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.