Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Reformasi Arab Saudi yang Beri Kelonggaran bagi Perempuan,

Kompas.com - 08/10/2019, 14:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

 

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi mengumumkan kebijakan baru di bidang pariwisata, dengan mengizinkan turis asing yang tak menikah menginap di satu kamar hotel.

Pengumuman itu merupakan bagian dari reformasi yang termaktub dalam Visi Saudi 2030, yang digagas oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Selain mengizinkan turis tak menikah menginap bareng, atau menerbitkan visa turis untuk pertama kalinya, Arab Saudi juga membuat reformasi bagi perempuan.

Baca juga: Izinkan Turis Tak Menikah Menginap Bareng dan Perempuan Boleh Menyetir, Mengapa Arab Saudi Sangat Terbuka?

Tercatat ada tiga kebijakan yang memberikan kelonggaran bagi perempuan. Apa saja, berikut di antaranya:

1. Dicabutnya Larangan Menyetir bagi Perempuan

Pada 24 Juni 2018, Riyadh mengumumkan pencabutan larangan bagi wanita untuk mengemudikan mobil, yang berlangsung selama beberapa dekade terakhir.

Sebagai langkah awal, Arab Saudi dilaporkan menerbitkan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi 10 perempuan pada 4 Juni tahun lalu.

Keputusan itu disambut dengan antusiasme. Mereka berbondong-bondong menukarkan SIM internasional mereka dengan lisensi Saudi.

Salah seorang perempuan yang menerima SIM, Rema Jawdat, tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya ketika mendapatkan SIM dari negaranya.

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, saya akan menyetir di kerajaan ini," katanya. Menurutnya, menyetir merupakan pilihan untuk bergerak secara independen.

Baca juga: [POPULER INTERNASIONAL] Aturan Pasangan Turis Asing di Arab Saudi | Pengantin Pria Kabur Tinggalkan Utang

Air mata pun membanjiri wajah kebahagiaan mereka. Seorang pembawa acara di televisi, Sabika al-Dosari, tak ingin ketinggalan dan mengemudikan mobil sedannya sampai ke perbatasan kerajaan Bahrain.

"Ini adalah pencapaian luar biasa," kata miliarder Pangeran Saudi Al-Waleed bin Talal saat putrinya Reem mengemudikan SUV.

Sosiolog Mona Salahuddin Al-Munanjjeed mengatakan, kelonggaran dalam mengemudi bakal memberi perubahan besar di level ekonomi dan sosial.

Dia menuturkan dengan perempuan diizinkan membawa mobil, maka keluarga tak perlu menewa sopir pria untuk mengantar mereka ke berbagai tempat.

Para ibu juga bisa mengantar dan menjemput anak-anak mereka di sekolah. Dengan begitu, secara ekonomi akan mengurangi biaya untuk upah sopir keluarga.

"Uangnya bisa disimpan untuk keperluan rumah tangga lainnya," ucap penulis buku Saudi Women: A Celebration of Success tersebut.

Baca juga: Putra Mahkota MBS, Sosok Kunci dalam Reformasi Arab Saudi

2. Perempuan Boleh Menonton di Stadion Sepak Bola

Sebelum mencabut larangan menyetir, pada awal 2018 Saudi memutuskan untuk mengizinkan perempuan menonton pertandingan sepak bola di stadion.

Berdasarkan keterangan dari kantor kementerian informasi, kebijakan tersebut bakal berlaku secara efektif pada 12 Januari 2018.

"Pertandingan pertama yang bakal ditonton warga perempuan adalah Al Ahli melawan Al Batin," ujar kementerian informasi dalam pernyataannya.

Laga tersebut merupakan momen yang sangat spesial. Sebab, dilangsungkan di ibu kota Riyadh. Selepas itu, perempuan juga boleh di Jeddah dan Dammam.

Baca juga: Ini 7 Hal Bukti Kerajaan Arab Saudi yang Mulai Terbuka

3. Perubahan dalam Sistem Perwalian

Salah satu reformasi besar lain yang memberikan dampak besar adalah izin perempuan untuk bepergian ke luar negeri tanpa izin wali pria.

Dalam sistem perwalian sebelumnya, setiap perempuan butuh izin dari ayah, suami, maupun kerabat pria jika ingin melakukan sesuatu.

Sistem perwalian itu telah mengundang kecaman dari dunia internasional dan dianggap sebagai salah satu alasan yang mendorong upaya sejumlah warga perempuan melarikan diri dari Arab Saudi.

Perubahan pertaturan tersebut memungkinkan setiap perempuan yang berusia di atas 21 tahun berhak memperoleh atas tanpa izin wali mereka.

Selain itu, reformasi dalam sistem perwalian juga memberi keleluasaan bagi perempuan diakui sebagai wali bagi anak yang belum dewasa.

Media pemerintah memberitakan, perubahan tersebut bakal memberi perempuan Saudi otonomi dan mobilitas lebih besar, dan dianggap "batu lompatan besar".

"Perubahan ini bisa berarti perempuan akan dapat mengendalikan penuh takdir hukum mereka," pengusaha bernama Muna AbuSulayman di Twitter.

Baca juga: Arab Saudi Izinkan Pasangan Turis Asing Tak Menikah Menginap di Satu Kamar Hotel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com