Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kecam Pemukulan Warga Hong Kong oleh Demonstran saat Unjuk Rasa

Kompas.com - 07/10/2019, 22:38 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Kepolisian memperingatkan kepada warga Hong Kong untuk menjauhi lokasi demonstrasi demi menghindari tindak kekerasan dari pengunjuk rasa.

Peringatan itu disampaikan pada Senin (7/10/2019), menyusul adanya laporan tentang serangan brutal dari para pengunjuk rasa terhadap warga biasa dalam bentrokan selama akhir pekan lalu.

Dilansir Channel News Asia, pihak kepolisin telah mengecam aksi para demonstran yang melancarkan serangan terhadap warga biasa tersebut.

"Tindakan kekerasan semacam itu telah melanggar batas-batas moral masyarakat yang beradab," kata pihak kepolisian dalam unggahan di media sosial Twitter, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Di Demonstrasi Hong Kong, Inilah Sosok Malaikat Pelindung Demonstran dan Polisi

Unggahan tersebut disertai video yang memperlihatkan apa yang tampaknya seperti demonstran melakukan pemukulan terhadap orang-orang yang diduga warga biasa, menggunakan benda-benda seperti payung dan tongkat besi.

Banyak korban dari tindakan pemukulan itu yang tampak mengalami luka serius.

"Polisi menegaskan bahwa tindakan kekerasan tidak boleh ditoleransi, apa pun tujuannya," tulis polisi Hong Kong melalui akun Twitter.

"Polisi akan dengan tegas menegakkan hukum untuk memulihkan ketertiban umum dan membawa semua pelanggar ke pengadilan," lanjut polisi, menambahkan kepada anggota masyarakat untuk melaporkan "tindakan ilegal" apa pun.

Pada Senin (7/10/2019), pemerintah kota mengeluarkan peringatan bahwa keselamatan publik telah terancam, dengan ketertiban umum berada di ambang situasi yang sangat berbahaya setelah berbulan-bulan aksi protes yang menjerumuskan Hong Kong ke dalam kekacauan.

Baca juga: Demonstran Anti-Pemerintah Pukul Seorang Pekerja Kantor China di Hong Kong

Unjuk rasa berujung bentrokan kekerasan antara massa demonstran dengan petugas kepolisian kembali terjadi pada Minggu, setelah pemerintah Hong Kong memberlakukan larangan penggunaan penutup wajah dalam aksi demonstrasi.

Bentrokan pada akhir pekan kemarin menjadi yang terburuk dalam empat bulan berlangsungnya protes, memaksa operator kereta MRT untuk menutup sebagian besar layanannya karena aksi vandalisme yang meluas.

Para pengunjuk rasa yang nekat mengenakan penutup wajah dan topeng telah turun ke jalan, membakar stasiun kereta api, merusak fasilitas publik, hingga bentrok dengan polisi.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan terjadinya pemukulan terhadap seorang pekerja China di Hong Kong juga memicu kemarahan warga China daratan.

Baca juga: China Dukung Larangan Pakai Penutup Wajah dalam Demonstrasi Hong Kong

Hong Kong telah jatuh dalam krisis politik terburuk sejak diserahkan kembali ke pemerintahan China oleh Inggris, pada 1997.

Aksi unjuk rasa dengan massa turun ke jalan pertama terjadi pada bulan Juni, yang menentang RUU Ekstradisi. Namun gerakan yang telah berlangsung lebih dari tiga bulan itu kini berubah menjadi lebih luas dengan menuntut reformasi demokrasi di Hong Kong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com