Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir ISIS Bakal Kembali jika Kurdi Diserang, Ini Jawaban Turki

Kompas.com - 07/10/2019, 17:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Turki menyanggah anggapan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bakal kembali jika mereka menyerang milisi Kurdi.

Melalui juru bicara pemerintahan Ibrahim Kalin, Ankara menegaskan mereka tak akan membiarkan kelompok yang dinyatakan kalah pada Maret lalu itu kembali.

Baca juga: Jika Kurdi Diserang Turki, Bakal Picu Kembalinya ISIS

"Turki akan melanjutkan melawan Daesh (akronim ISIS), dan tak akan membiarkan mereka kembali dalam bentuk apa pun," tegas Kalin di Twitter dikutip AFP Senin (7/10/2019).

Pernyataan itu terjadi setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan, mereka tidak akan mendukung atau terlibat dalam operasi Ankara di utara Suriah.

Pengumuman itu seolah "memberi jalan" bagi pemerintahan Recep Tayyip Erdogan guna memerangi Kurdi, milisi yang selama ini disokong AS.

Washington pun menyatakan mulai bakal menarik pasukan dari Suriah, buntut dari percakapan Presiden AS Donald Trump dan Erdogan.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dimotori Kurdi menanggapi dengan menyatakan, penarikan itu berdampak pada ancaman kosongnya kekuasaan yang bisa dimanfaatkan ISIS.

Dalam pembicaraannya dengan Trump, Ankara juga menawarkan adanya "zona aman" untuk memulangkan dua juta pengungsi Suriah.

Zona itu bakal memberikan fungsi ganda. Mengamankan perbatasan Turki dari "teroris", dan memberikan jalan bagi para pengungsi untuk pulang.

Kalin melanjutkan, meski melancarkan operasi militer, Turki tidak berambisi untuk melakukan pendudukan atau mengubah demografi negara.

Terdapat sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah di Turki, dan merupakan jumlah tertinggi du dunia. Menjadi sumber ketegangan di negara tersebut.

Baca juga: AS Beri Jalan Turki untuk Menginvasi Utara Suriah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com