Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Tertinggi Iran hingga Raja Salman, Inilah 5 Besar Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia

Kompas.com - 06/10/2019, 10:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Trump kemudian mengumumkan serangkaian sanksi yang menghantam ekonomi Iran. Di saat inilah, Teheran sangat bergantung pada kepemimpinan Khamenei.

Baca juga: Disanksi Trump, Pemimpin Tertinggi Iran Ogah Berunding dengan AS

3. Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan (Putra Mahkota Abu Dhabi)

Selain Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan juga Wakil Panglima Tertinggi Militer Uni Emirat Arab (UEA).

Di merupakan putra ketiga mendiang Sheikh Zayed bin Sultan Al-Nahyan, yang merupakan presiden pertama UEA dari 1971 hingga wafat pada 2004.

Sebagai salah satu jenderal, Sheikh Mohammed ikut andil dalam melakukan modernisasi angkatan perang UEA. Tak hanya membeli jet tempur asing.

Dia juga mengembangkan industri pertahanan secara mandiri, baik untuk piranti keras maupun pasukan khusus yang diterjunkan ke konflik seperti Irak, Libya, hingga Yaman.

Dia menjalin hubungan baik dengan mantan Presiden AS Barack Obama. Namun relasinya semakin intens sejak Trump berkuasa.

Selain itu, Sheikh Mohammed yang berada di daftar ketiga dikenal sebagai filantropi. Dia menyumbang jutaan dollar AS untuk kegiatan amal.

Baca juga: Masjid Hadiah Putra Mahkota Abu Dhabi untuk Jokowi Dilengkapi Islamic Center

4. Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud (Raja Arab Saudi dan Penjaga 2 Masjid Suci)

Raja Salman merupakan penguasa ketujuh Arab Saudi yang bertakhta sejak Januari 2015 sejak wafatnya saudaranya, Raja Abdullah bin Abdulaziz.

Dia berada di urutan keempat karena pengaruh Saudi dia tiga area kritis. Pertama, Saudi merupakan rumah dua kota suci, Makkah dan Madinah.

Kedua, Saudi merupakan raksasa pengekspor minyak, dan yang terakhir, mempromosikan Islam melalui jaringan dakwah bagi negara Muslim.

Sebagai pengekspor minyak, Saudi setidaknya menyokong 20 persen pasokan energi dunia. Membuat Raja Salman pemain kunci dalam industri migas global.

Pada Maret 2015, tak lama setelah dia berkuasa, Raja Salman meluncurkan koalisi berisi sembilan negara untuk menyerang pemberontak Houthi di Yaman.

Sejak 21 Juni 2017, dia melantik anaknya, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al-Saud sebagai Putra Mahkota Arab Saudi.

Baca juga: Pengawal Pribadi Raja Salman Tewas Ditembak

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com