Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Tertinggi Iran hingga Raja Salman, Inilah 5 Besar Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia

Kompas.com - 06/10/2019, 10:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania merilis 500 tokoh Muslim berpengaruh di seluruh dunia untuk edisi 2020 mendatang.

Dalam publikasi dari The Muslim 500, publik terutama menyoroti lima besar dari tokoh itu. Di antaranya adalah Raja Salman dari Arab Saudi.

Kemudian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Berikut keseluruhan daftar dari lima besar tokoh Muslim berpengaruh dunia itu.

Baca juga: Presiden Jokowi di Urutan 13 Daftar 50 Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia

1. Hakim Sheikh Muhammad Taqi Usmani (Sarjana Yurisprudensi dan Finansial Islam)

Sheikh Mufti Muhammad Taqi Usmani merupakan salah satu sarjana terkemuka dalam bidang Hadits, yurisprudensi, dan finansial Islam.

Dia merupakan pemimpin intelektual Sekolah Islam Deobandi, dan Hakim Pengadilan Tinggi Syariat Mahkamah Agung Pakistan pada 1982 sampai Mei 2002.

Dia masuk dalam peringkat pertama karena posisinya sebagai ketua bank maupun institusi finansial Islam, dan memimpin Dewan Syariah Internasional untuk Organisasi Akuntansi dan Audit Institusi Finansial Islam.

Dia menerjemahkan Al-Quran baik ke bahasa Inggris dan Urdu, dan penulis enam volume komentar mengenai Hadis Sahih Muslim.

Fatwa yang Usmani telurkan dalam 45 tahun terakhir dipublikasikan dalam empat volume buku, dan menulis lebih dari 80 buku dalam bahasa Inggris, Arab, dan Urdu.

Baca juga: Pesan Guru Besar Darul Hadits Masjidil Haram kepada Jokowi

2. Ayatollah Ali Khamenei (Pemimpin Tertinggi Iran)

Grand Ayatollah Khamenei merupakan pemimpin kedua Republik Islam Iran. Dia lahir di Mashhad, dan menempuh pendidikan di Seminari Keagamaan Qom.

Khamenei menjadi figur penting Revolusi Iran pada 1979, dan kemudian menjadi Pemimpin Tertinggi Iran menggantikan Ruhollah Khomeini.

Dia berada di peringkat kedua karena posisinya sebagai pemimpin keagamaan yang memberikannya peran unik dalam relasi politik.

Pengaruhnya begitu kentara terutama saat Iran terlibat ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), di mana Washington menjatuhkan sanksi sejak 1979.

Tensi itu makin memanas sejak Presiden Donald Trump berkuasa, di mana pada 2018, dia mengumumkan menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com