Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Metode Pengerahan Buzzer di Indonesia Menurut Global Disinformation Order dari Peneliti Oxford

Kompas.com - 05/10/2019, 11:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Dalam hal strategi, Global Disinformation Ofder membaginya menjadi empat kategori: memanipulasi data, melakukan pelaporan massal, strategi berbasis data, melecehkan, hingga memperkuat konten.

Di tabel, Indonesia masuk dalam kategori menyebarkan informasi yang bersifat bohong, dan memperkuatnya.

3. Anggaran dan Kapasitas dari Buzzer di Indonesia

Pendanaan dan kekuatan dari pendengung itu menjadi faktor penting seberapa kuat misinformasi yang mereka berikan sampai ke masyarakat.

Dalam hal ini, Indonesia berada di peringkat kapasitas bawah bersama negara seperti Austria, Kolombia, hingga Zimbabwe.

Berdasarkan data yang disajikan peneliti Oxford di tabel, buzzer Indonesia mendapatkan sejumlah kontrak bervariasi mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 50 juta.

Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin: Pemerintah Lebih Banyak Difitnah Buzzer Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com