Dalam hal strategi, Global Disinformation Ofder membaginya menjadi empat kategori: memanipulasi data, melakukan pelaporan massal, strategi berbasis data, melecehkan, hingga memperkuat konten.
Di tabel, Indonesia masuk dalam kategori menyebarkan informasi yang bersifat bohong, dan memperkuatnya.
Pendanaan dan kekuatan dari pendengung itu menjadi faktor penting seberapa kuat misinformasi yang mereka berikan sampai ke masyarakat.
Dalam hal ini, Indonesia berada di peringkat kapasitas bawah bersama negara seperti Austria, Kolombia, hingga Zimbabwe.
Berdasarkan data yang disajikan peneliti Oxford di tabel, buzzer Indonesia mendapatkan sejumlah kontrak bervariasi mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 50 juta.
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin: Pemerintah Lebih Banyak Difitnah Buzzer Politik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.