Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Buka-bukaan Ingin agar Ukraina dan China Selidiki Joe Biden

Kompas.com - 03/10/2019, 22:34 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat secara terang-terangan mengatakan bahwa dia ingin agar China dan Ukraina melakukan penyelidikan terhadap mantan wakil presiden AS Joe Biden.

Pernyataan mengejutkan yang sepertinya bakal memperkuat dugaan yang sedang diselidiki dalam upaya pemakzulan itu disampaikan langsung oleh Trump, Kamis (3/10/2019).

Trump sebelumnya telah menjadi sasaran penyelidikan formal untuk pemakzulan yang didorong Partai Demokrat di Kongres AS, menyusul adanya laporan pengaduan yang menyebut Trump telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai presiden.

Dugaan tersebut berkaitan dengan pembicaraan telepon antara Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada 25 Juli lalu.

Baca juga: Joe Biden: Trump Takut Saya Kalahkan dalam Pilpres AS 2020

Menurut rangkuman transkrip pembicaraan telepon yang dirilis Gedung Putih, Trump disebut meminta bantuan Zelensky untuk menyelidiki Joe Biden dan putranya Hunter, dalam kaitannya dengan skandal migas yang dilakukan di Ukraina.

Trump juga dituding secara sengaja menahan bantuan militer AS kepada Ukraina jika Zelensky menolak menyelidiki Biden.

"Saya akan merekomendasikan agar mereka memulai penyelidikan terhadap Biden dan putranya," jawab Trump saat ditanya tentang apa yang dia ingin Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, lakukan.

Trump bahkan mengatakan bahwa dia meyakini China juga harus meluncurkan penyelidikan terhadap ayah dan anak Biden, merujuk pada tuduhan yang tidak terbukti tentang bisnis yang dilakukan Hunter Biden di China.

Baca juga: Trump Sebut Penyelidikan Pemakzulan Dirinya Bullshit

"Dan omong-omong, China juga harus memulai penyelidikan terhadap ayah dan anak Biden, karena apa yang terjadi di China sama buruknya dengan yang terjadi di Ukraina," kata Trump.

Diberitakan sebelumnya, Trump menunjukkan amarahnya dalam menyikapi penyelidikan pemakzulan terhadap dirinya yang dilancarkan Demokrat.

Dalam twitnya, Trump menyebut upaya investigasi percakapan telepon dengan Presiden Ukraina adalah omong kosong.

"Demokrat yang tak bisa apa-apa itu harusnya fokus membangun negara. Bukan menghabiskan waktu dan tenaga untuk omong kosong (bullshit) sejak saya menang secara menakjubkan," tulis Trump.

"Carilah kandidat yang lebih baik mulai sekarang, kalian akan membutuhkannya!" lanjutnya.

Baca juga: Trump Sebut Usaha Pemakzulan Dirinya sebagai Kudeta

Presiden berusia 73 tahun itu juga mengarahkan tudingannya kepada Adam Schiff, ketua komite intelijen DPR AS yang memimpin penyelidikan pemakzulan.

Trump menyebut Schiff sebagai pria tidak jujur yang licik dan menuduhnya telah memalsukan segala ucapannya.

Dia menganggap Schiif seharusnya mengundurkan diri dari jabatannya, atau mungkin dipaksa mundur, karena telah bertindak memalukan.

Dalam konferensi pers, sang presiden yang dipenuhi kemarahan dan menyebut Schiff harus diproses atas dasar pengkhianatan.

Sebelumnya, Trump juga menyatakan bahwa investigasi yang dilakukan oleh oposisi terhadap dirinya merupakan bentuk "kudeta" terhadap kepemimpinannya.

Baca juga: Hendak Dimakzulkan, Trump Ingin Anggota DPR AS Ini Ditangkap karena Pengkhianatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com