MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali membuat pernyataan yang membela sekutunya, Iran.
Putin mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Teheran bertanggung jawab atas serangan terhadap infrastruktur minyak di Arab Saudi bulan lalu.
Pernyataan itu jelas berseberangan dengan Amerika Serikat, Arab Saudi, yang mengaku memiliki bukti dan telah menuding Iran sebagai pihak di balik serangan yang menyebabkan penurunan produksi minyak Saudi itu.
Tuduhan kepada Iran juga sempat disampaikan tiga pemimpin negara besar Eropa, yakni Inggris, Perancis, dan Jerman, dalam sebuah pernyataan bersama.
"Kami mengecam (serangan) tersebut, tetapi kami menentang pengalihan kesalahan kepada Iran karena tidak ada bukti yang menunjukkan hal itu," ujar Putin, dikutip Reuters.
Putin mengatakan bahwa Presiden Iran Hassan Rouhani secara pribadi menyampaikan kepadanya bahwa Teheran tidak ada hubungannya dengan serangan itu, membantah tudingan AS dan negara-negara sekutunya itu.
Putin juga mengatakan bahwa AS maupun Arab Saudi belum memberikan bukti apa pun yang mengarah pada peran Iran dalam serangan.
Arab Saudi dan Iran telah jatuh dalam perselisihan selama berpuluh-puluh tahun untuk memperebutkan dominasi di wilayah Timur Tengah dan mendukung pihak-pihak yang negara yang bertikai, termasuk Yaman, yang telah berada di ambang kehancuran.
Baca juga: Jika Perang dengan Iran, Ini Dampaknya Menurut Putra Mahkota Saudi
Ketegangan yang terjadi telah kian meningkat dalam beberapa bulan terakhir, khususnya setelah serangan yang menghancurkan fasilitas minyak milik Aramco di Arab Saudi pada awal bulan ini.
Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, telah mengklaim serangan tersebut, dan menyebutnya sebagai balasan atas campur tangan Arab Saudi dalam perang di negaranya sejak 2015.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.