Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden: Trump Takut Saya Kalahkan dalam Pilpres AS 2020

Kompas.com - 03/10/2019, 17:38 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

RENO, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) dari Partai Demokrat, melancarkan sindiran kepada petahana Presiden Donald Trump atas skandal percakapan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

“Saya ingin menegaskan dengan jelas kepada Trump, kaki tangan, dan kroninya yang telah melancarkan serangan kepada saya bahwa saya tidak takut, saya tidak akan ke mana-mana," ucap Biden ketika berkampanye di Reno, Nevada, Rabu malam (3/10/2019) waktu setempat.

Dikutip The New York Times, Joe Biden menyatakan Trump tidak akan bisa menghancurkannya, seberapa banyak uang atau cara kotor yang sang presiden gunakan.

Baca juga: Trump Sebut Penyelidikan Pemakzulan Dirinya Bullshit

Politisi berusia 76 tahun itu menegaskan, rakyat AS jelas tahu benar siapa dia, dan juga mengetahui seperti apa Trump.

“Jelas Trump sangat takut saya akan mengalahkan dia di Pilpres 2020,” ujar mantan senator dari Delaware itu. Hasil survei menunjukan Biden konsisten unggul 8-10 poin dari Trump.

Adapun Trump yang tengah menghadapi penyelidikan pemakzulan dari DPR AS tak henti-hentinya menggulirkan narasi politik, terutama melalui pengacaranya, Rudy Giuliani.

Giuliani yang sering muncul di media menuduh Biden telah menggunakan kekuasaannya untuk melobi pemecatan Jaksa Penuntut Ukraina Viktor Shokin pada Desember 2015.

Ketika itu, Shokin sedang menyelidiki dugaan korupsi, pencucian uang, dan penyelewengan pajak di perusahaan gas bernama Burisma.

Di perusahaan tersebut, putra Biden, Hunter, duduk sebagai anggota direksi. Otoritas Ukraina kemudian menyatakan Biden dan putranya tidak melakukan perbuatan melanggar hukum.

Tim kampanye Biden telah meminta televisi AS berhenti mengundang Giuliani ke studio karena terus menyebar kebohongan mengenai Biden dan putranya.

Biden kembali menyampaikan bahwa dia menjalankan tugas dari pemerintahan Obama untuk melobi pemecatan Shokin yang dinilai terlalu permisif terhadap korupsi di Ukraina.

Politisi kawakan ini menyebut presiden berusia 73 tahun itu sudah panik dan ketakutan dengan terus berkicau di Twitter secara gila.

Dalam kicauannya, Trump mengancam akan menghukum Ketua Komisi Intelijen DPR AS Adam Chiff, dan mengeksekusi whistleblower yang melaporkan percakapan teleponnya dengan Zelensky.

Dia juga menuduh pemakzulan ini adalah kudeta dan “bullshit”, serta menebar ketakutan akan terjadi perang saudara jika Partai Demokrat bersikeras melanjutkan penyelidikan.

Baca juga: Menlu AS Akui Dengarkan Percakapan Telepon Trump dan Presiden Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com