Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Apa Rusia Bakal Intervensi Pilpres AS 2020, Putin: Jangan Bilang Siapa Pun, Kami Akan Melakukannya

Kompas.com - 03/10/2019, 15:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin membuat hadirin tertawa ketika berseloroh negaranya bakal mengintervensi Pilpres AS 2020 mendatang.

Musim gugur 2020, waktu ketika publik AS memilih presidennya, juga kembali memunculkan isu Moskwa bakal melakukan intervensi.

Jadi, jurnalis NBC Kei Simmons yang menjadi moderator forum Energy Week mencoba menanyakannya kepada Putin.

Baca juga: Rusia Desak AS Tak Rilis Percakapan Trump dan Putin

"Apakah Rusia seperti yang diduga Jaksa Khusus Robert Mueller, berniat memengaruhi Pilpres AS 2020?" tanya Simmons.

Dilansir Russian Today Rabu (2/10/2019), Mueller merupakan mantan Direktur FBI memimpin dugaan intervensu Rusia di Pilpres AS 2016 yang memenangkan Donald Trump.

Mendapat pertanyaan demikian, Putin kemudian menutupi mikrofonnya dan berbisik. "Saya akan memberi tahu Anda rahasia. Tentu, kami akan melakukannya, demi membuat Anda tertawa," ujarnya.

"Tapi jangan beri tahu siapa pun, Ok?" lanjut presiden berusia 66 tahun yang membuat para hadirin tergelak dan bertepuk tangan.

Putin melanjutkan, negaranya sudah mempunyai banyak masalah untuk diselesaikan. "Menyelesaikan isu internal adalah tujuan utama kami," paparnya.

Entah kalimat itu merupakan candaan atau bukan, VOA kemudian mengonfirmasinya kepada Dinas Keamanan Siber maupun Infrastruktur AS (CISA).

"Kami mempunyai semua perlengkapan dalam kekuasaan kami dan pemerintah untuk menangkalnya," tegas CISA.

Putin juga menyoroti skandal percakapan telepon antara Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada 25 Juli lalu.

Dalam percakapan itu, Trump disebut meminta kepada Zelensky guna membuka kembali penyelidikan terhadap putra Joe Biden, Hunter.

Joe Biden yang merupakan petinggi dari Partai Demokrat merupakan calon lawan terkuat Trump dalam Pilpres AS 2020 nanti.

Buntut dari percakapan itu, Demokrat mengumumkan penyelidikan pemakzulan karena Trump dianggap menyalahgunakan kekuasaannya.

Putin mengatakan, dia tidak membuat percakapan yang mencurigakan selama melakukan pembicaraan telepon dengan Trump.

Dia menegaskan sebelum jadi presiden, dia selalu berpikiran setiap percakapannya dengan pemimpin negara lain bakal dipublikasikan.

Putin melanjutkan, pada dasarnya Kremlin tidak keberatan jika nantinya AS memilih untuk merilis transkrip perbincangan keduanya. Namun, Washington memilih merahasiakannya.

Baca juga: Dukun Anti-Putin Asal Siberia yang Ditahan Rusia Dikurung di Bangsal Psikiatrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com