Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS Akui Dengarkan Percakapan Telepon Trump dan Presiden Ukraina

Kompas.com - 03/10/2019, 08:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ROMA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengakui, dia mendengarkan percakapan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Saya mendengarkannya," ujar Pompeo dalam konferensi pers di Roma, Italia, seperti diberitakan AFP Rabu (2/10/20190.

Baca juga: Trump Sebut Usaha Pemakzulan Dirinya sebagai Kudeta

Ini merupakan komentar pertama Menlu 55 tahun itu setelah ditanya apakah dia mendengar Trump meminta Presiden Ukraina menginvestigasi putra Joe Biden dalam percakapan 25 Juli.

Joe Biden yang merupakan kandidat Partai Demokrat merupakan calon lawan terkuat Trump dalam Pilpres AS 2020 mendatang.

Meski begitu, Pompeo tidak mengatakan apa saja yang didiskusikan presiden 73 tahun itu dengan Zelensky dalam percakapan berdurasi 30 menit itu.

Menlu Pompeo juga kembali mengecam Demokrat karena berusaha meminta keterangan lima staf Kementerian Luar Negeri.

Skandal percakapan dengan Zelensky membuat Trump terancam mendapat pemakzulan dalam penyelidikan yang dipimpin Partai Demokrat.

Ketua DPR AS dari Demokrat Nancy Pelosi saat mengumumkan investigasi itu berkata, Trump tidak memberi mereka pilihan.

Sebabnya, Trump dianggap menyalahgunakan kekuasaannya dengan meminta bantuan asing berkaitan dengan calon lawannya di Pilpres AS 2020.

Meradang, Trump menanggapi dengan serangkaian kecaman melalui kicauannya di Twitter. Dia menuduh Demokrat hendak melakukan kudeta.

Kemudian dia juga meminta agar Adam Schiff, Komite Intelijen DPR AS yang memimpin penyelidikan supaya ditangkap atas dasar pengkhianatan.

Selain itu, dia juga mengutip perkataan salah satu pendukungnya yang menyatakan AS mengalami perang saudara jika dia mendapat pemakzulan.

Adapun penyelidikan dimulai setelah muncul keluhan dari seorang "whistleblower" mengenai percakapan Trump dengan Zelensky.

Si pelapor yang disebut adalah pejabat Badan Intelijen Pusat (CIA) itu menganggap Trump sudah meminta bantuan asing untuk kepentingan pribadi.

Trump pun mendesak supaya dia bisa bertemu dengan si pelapor, dan mencurigainya tengah memata-matai dia.

Baca juga: Mengenal Tokoh Kunci dalam Upaya Pemakzulan Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com