Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Nelayan Indonesia Jadi Korban Tewas Jembatan Runtuh di Taiwan

Kompas.com - 02/10/2019, 14:25 WIB
Agni Vidya Perdana

Editor

NANFANGAO, KOMPAS.com - Dua dari tiga nelayan asal Indonesia yang sempat hilang dalam insiden jembatan runtuh di Taiwan, ditemukan dalam kondisi telah meninggal.

Tiga nelayan yang hilang itu termasuk dalam enam orang yang sebelumnya dikhawatirkan terjebak di kapal yang tertimpa reruntuhan jembatan, di kota Nanfangao, Yilan, Taiwan, pada Selasa (1/10/2019).

"Tim pencarian otoritas Taiwan telah menemukan dua dari tiga WNI yang hilang. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, yang dikutip BBC Indonesia, Rabu (2/10/2019).

Baca juga: Jembatan Runtuh Timpa Kapal di Taiwan, 3 Nelayan Indonesia Jadi Korban Luka

Kedua jenazah WNI itu, menurutnya, telah dievakuasi ke RS Veteran di Yilan, sementara otoritas setempat masih terus berupaya untuk menemukan seorang WNI yang masih hilang.

""Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei berkoordinasi dengan Kemlu RI akan mengurus repatriasi jenazah dan hak-hak ketenagakerjaan para korban WNI," tambah Judha.

Selain dua WNI meninggal dunia dan satu orang yang masih hilang, musibah runtuhnya jembatan tersebut juga mengakibatkan empat WNI lain terluka.

Keseluruhan korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal ikan milik Taiwan.

Jembatan yang menghubungkan kawasan Teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan ambruk sekitar pukul 09.30 waktu setempat pada Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Jembatan Runtuh dan Timpa Kapal Nelayan, Sejumlah Orang Masih Hilang

Reruntuhan jembatan setinggi 140 meter itu lantas menimpa setidaknya tiga perahu nelayan. Satu truk tanker minyak yang sedang melintas di atas jembatan saat kejadian turut terperosok dan terbakar.

Sebelumnya pada Senin (30/9/2019) malam, angin topan Mitag yang membawa angin berkekuatan 162 kilometer per jam, melanda kawasan timur laut Taiwan, melukai 12 orang dan memutus aliran listrik ke lebih dari 66.000 rumah dan memaksa 150 penerbangan dibatalkan.

Tidak diketahui apakah runtuhnya jembatan berkaitan dengan angin topan yang menerjang malam sebelumnya, karena cuaca cerah saat insiden terjadi.

Baca juga: 32 Warga Taiwan dan China Pelaku Penipuan Online Dideportasi

Jembatan yang dibangun pada 1999 itu memiliki panjang 140 meter dan lebar 15 meter, serta struktur melengkung yang membuatnya bisa dilalui kapal di bagian bawahnya.

Menurut Menteri Transportasi Lin Chia-lung, jembatan tersebut masih dalam batas waktu usia 50 tahun yang diharapkan. Dia menambahkan jika jaksa penuntut telah meluncurkan penyelidikan tentang penyebab insiden itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com