Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Didesak Terima Kembali 22 Wanita dan 44 Anak-anak yang Pernah Gabung ISIS

Kompas.com - 01/10/2019, 23:11 WIB
Agni Vidya Perdana

Editor

Tahanan wanita asal Australia di al-Hawl kepada ABC mengaku ditipu untuk datang Suriah dan mereka tak terlibat dengan ISIS.

Baca juga: Diduga Terpapar Paham Radikal ISIS, Singapura Tahan 3 PRT asal Indonesia

Sejumlah warga Australia yang keluarganya ditahan di Suriah telah meminta pemerintah mereka untuk turun tangan.

Salah satunya yaitu John Crockett, veteran Perang Korea, yang sekarang jadi relawan RSL merawat mantan tentara. Crockett memiliki seorang cucu yang ditahan di al-Hawl.

"Jika mereka harus masuk penjara ketika pulang ke Australia, maka lebih baik mereka dipenjara di sini," tegas Crockett.

Warga lainnya yang bernama Kamalle Dabboussy, mengaku memiliki satu anak perempuan di kamp tersebut.

"Ada wanita dan anak-anak khususnya yang berada dalam situasi hidup dan mati di kamp ini," katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne menyatakan pemerintah akan melakukan penilaian kasus per kasus.

"Warga Australia yang pernah dan sedang terlibat mendukung terorisme, dan yang mungkin telah berperang bersama teroris di Suriah atau Irak, menimbulkan ancaman besar bagi keselamatan rakyat Australia," katanya.

Baca juga: Basmi Anggota ISIS di Pulau Irak, AS Pakai 36 Ton Bom

"Individu yang terkait terorisme dan berusaha kembali ke Australia, dinilai oleh penegak hukum berdasarkan kasus per kasus," tambahnya.

Bagi yang tidak dikenai tuntutan pidana, kata Payne, akan dipertimbangkan menjalani program intervensi untuk bisa kembali ke masyarakat.

Menurut Crockett, kondisi kamp al-Hawl menjadikan para tahanan berada dalam ketidakpastian.

"Tidak akan menjadi beban apa pun bila pemerintah memulangkan mereka pulang karena pihak keluarga bisa membayar kepulangan mereka," katanya.

Baca juga: Tak Hanya Pakai Anggota Manusia, ISIS Kini Gunakan Sapi untuk Serangan Bom

Suhu udara di kamp itu bisa mencapai lebih dari 50 derajat pada musim panas dan turun drastis hingga di bawah titik beku di musim dingin.

Selain itu, kondisi sanitasinya sangat buruk dan hampir tidak ada perawatan kesehatan.

Sejumlah wanita pendukung ISIS mengatur kamp tersebut secara sangat ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com