Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Disebut Bakal Serahkan Kekuasaan ke Anwar Ibrahim dalam 2 Tahun, Ini Kata Menpora Malaysia Syed Saddiq

Kompas.com - 01/10/2019, 15:22 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Syed Saddiq mengomentari rencana transisi kekuasaan Perdana Menteri Mahathir Mohamad kepada Anwar Ibrahim.

Dalam laman Facebooknya, Saddiq menulis bahwa tidak ada kesepakatan tertulis transisi dua tahun seperti yang dijanjikan Mahathir kepada Anwar.

“Transisi dua tahun tidak pernah tercantum di dokumen yang ditandatangani. “tulis Saddiq merujuk ke dokumen yang ditandatangani oleh petinggi koalisi berkuasa Pakatan Harapan.

Baca juga: Mahathir Mengeluh AS Paksa Negara Lain Tak Berbisnis dengan Iran

Dilansir Channel News Asia Senin (30/9/2019), menpora berusia 26 tahun itu mempertanyakan mengapa harus berbohong pada rakyat Malaysia.

Mengapa memaksa Tun Dr Mahathir untuk mengundurkan diri sekarang mengingat tidak ada yang pernah disepakati," tanya Syed Saddiq.

Sebagai informasi, Saddiq dilaporkan merupakan salah satu pihak yang menandatangani dokumen koalisi itu.

Penjelasan itu muncul menanggapi kritikan politisi senior Partai Keadilan Rakyat (PKR), Syed Husin Ali, akhir pekan lalu.

Saat itu, Husin mengatakan bahwa penundaan transisi kekuasaan antara Mahathir dan Anwar Ibrahim tak hanya menghancurkan PKR, namun juga koalisi Pakatan.

“Kalau sampai penyerahan kekuasaan terjadi mendekati pemilu mendatang, hancurlah partai dan koalisi. Anwar tidak akan punya waktu berkampanye.”ucap Husin kepada wartawan.

Dia melanjutkan bahwa Anwar harus diberi waktu minimal 2 tahun sebelum pemilu untuk menjabarkan program pemerintahannya kepada rakyat Malaysia.

Namun, Husin Ali tidak membantah bahwa memang tidak ada kesepakatan hitam putih tertulis mengenai tanggal penyerahan kekuasaan kepada Anwar.

Saat itu, angka dua muncul karena mereka berpikir itulah waktu yang diperlukan untuk membebaskan Anwar yang ketika itu, dipenjara karena tuduhan sodomi.

Husin mengaku tak menyangka dia bakal bebas cepat, merujuk kepada permintaan pengampunan dari Mahathir kepada Raja Malaysia pada Mei 2018.

Ketika berbicara dalam dialog yang diselenggarakan Council of Foreign Relations di New York pekan lalu, Mahathir menyampaikan bakal mundur sebelum pemilu 2023.

Baca juga: Mahathir Sebut untuk Bangun Infrastruktur, Malaysia Harus ke China

"Saya berjanji akan meletakkan jabatan sebelum pemilu mendatang dan menyerahkan kekuasaan kepada sosok lain. Kira-kira saya masih punya tiga tahun lagi," ujar PM yang akrab disapa Dr M ini.

Pernyataan Mahathir tersebut tak pelak kembali menjadikan rencana suksesi kekuasaan antara Mahathir dan Anwar Ibrahim kembali tak menentu.

Rencana suksesi kekuasaan itu terus menjadi pertanyaan besar lantaran Mahathir yang berkali-kali mengubah jawaban mengenai kapan dia akan menyerahkan tampuk kekuasaan.

Selain itu, juga muncul pertanyaan apakah Mahathir sungguh-sungguh berikhtiar menginginkan Anwar menjadi penerusnya.

Saddiq menegaskan, Mahathir harus diberikan waktu dan ruang untuk memerintah Malaysia karena jelas dia dipilih oleh rakyat.

Politisi muda inimenambahkan, Mahathir menghormati keputusan koalisi Pakatan Harapan mengenai transisi ke Anwar dan isu ini sebaiknya tidak terus diungkit-ungkit ke publik.

Baca juga: Anwar Ibrahim, Dipenjara karena Tuduhan Sodomi, Kini Jadi Calon Pewaris Takhta Mahathir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com