BEIJING, KOMPAS.com - Parade militer untuk merayakan HUT ke-70 China pada Selasa (1/10/2019) telah selesai setelah digelar selama 80 menit.
Parade yang dihelat di Lapangan Tiananmen, Beijing, itu melibatkan setidaknya 15.000 tentara, 580 peralatan perang, hingga 160 pesawat tempur.
Dilansir dari SCMP, parade militer HUT ke-70 China itu diklaim sebagai yang terbesar sejak negara itu didirikan oleh Mao Zedong.
Baca juga: Perayaan HUT Ke-70, China Pamerkan Rudal Hipersonik yang Bisa Jangkau AS
Berbagai senjata pun dipamerkan sejak Partai Komunis. Apa sajakah senjata itu? Berikut di antaranya:
Dalam parade militer, matra udara China menampilkan J-20A. Jet tempur siluman pertama yang diklaim bersaing dengan F-22 milik AS.
Lima jet tempur yang mendapat julukan Mighty Dragon (Naga Hebat) itu dilaporkan masih menggunakan mesin yang diproduksi Rusia.
Sumber teknisi dirgantara menerangkan, ke depan mereka bakal mengembangkan versi lebih pendek dari J-20A untuk kapal induk menggantikan J-15.
Pembom kelas berat seri H-6 juga turut ambil bagian dalam perayaan, dengan H-6K, H-6N, dan pesawat pengisi bahan bakar HU-6.
H-6 merupakan pesawat pembom jarak menengah. Namun dalam seri barunya H-6K, kompartemen bom ditiadakan untuk memberi ruang tambahan bagi bahan bakar.
Sebagai gantinya, pesawat itu membawa setidaknya rudal penjelajah dengan masing-masing mampu menempuh jarak lebih dari 2.000 kilometer.
Keberadaan senjata itu membuat H-6K bisa menyerang Alaska, Guam, Hawaii, Jepang, Malaysia, Filipina, Vietnam, Moskwa tanpa perlu meninggalkan zona udaranya.
Sejak akhir 2017, Beijing menempatkan H-6K di sekitar Selat Taiwan untuk menerapkan latihan "mengelilingi pulau" Taiwan.
Baca juga: Perayaan HUT Ke-70 Dimulai, Presiden China: Tak Ada Kekuatan yang Bisa Menggoyang Bangsa Ini
Untuk pertama kalinya, publik China disuguhkan dengan keberadaan rudal seri DF yang dipunyai China. Seperti DF-17, DF-100, dan DF-41.
DF-17 misalnya. Rudal balistik itu disebut mampu melaju dengan kecepatan hipersonik, dan menembus daratan utama Amerika Serikat (AS).
Kemudian DF-100. Sumber internal militer berujar, rudal itu juga punya kecepatan hipersonik, menjangkau jarak 2.000-3.000 km, dan diperuntukkan menghantam target besar di laut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.