Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Runtuh dan Timpa Kapal Nelayan, Sejumlah Orang Masih Hilang

Kompas.com - 01/10/2019, 14:44 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters,AFP

YILAN, KOMPAS.com - Sebuah jembatan dilaporkan runtuh dan menimpa sejumlah kapal nelayan di pelabuhan timur laut Taiwan, pada Selasa (1/10/2019) pagi.

Jembatan Nanfangao di kota pelabuhan Su'ao itu runtuh sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Sembilan orang dilaporkan terlempar ke laut dengan tujuh orang berhasil diselamatkan.

Enam orang dikabarkan mengalami luka parah, menurut kantor berita Taiwan, Central News Agency.

Tim penyelam segera menuju lokasi insiden untuk mencari orang-orang yang dikhawatirkan masih terperangkap di dalam sejumlah perahu nelayan yang tertimpa runtuhan jembatan.

Baca juga: Gempa 7,1 Melanda California Selatan, Gedung Runtuh dan Listrik Padam

"Jembatan itu runtuh sekitar pukul 09.30 pagi, ketika sebuah truk tanker minyak melintas di atasnya, yang kemudian terbakar. Kami khawatir beberapa nelayan mungkin terperangkap di kapal," kata Shih I-chun, wakil wali kota Su'ao.

Pihak berwenang telah membuka pusat darurat dan militer, dengan anggota angkatan laut bakal membantu upaya penyelamatan para korban.

"Menyelamatkan nyawa menjadi prioritas. Saya akan meminta otoritas terkait untuk melakukan semua upaya penyelamatan," kata Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang.

Runtuhnya jembatan, yang dimanfaatkan untuk lalu lintas di atas pelabuhan penangkap ikan yang sibuk itu, merusak setidaknya tiga kapal penangkap ikan dan dua kendaraan, termasuk truk tanker minyak.

Baca juga: Korban Tewas Bangunan Runtuh di Kamboja Capai 24 Orang, Kontraktor China Ditahan

Penyebab runtuhnya jembatan tidak segera jelas, namun penyelidikan telah diluncurkan.

Sementara Badan Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan mengatakan mereka percaya enam orang belum ditemukan dan diduga masih terperangkap di bawah reruntuhan.

"Operasi penyelamatan sedang berlangsung," kata pernyataan pihak pemadam kebakaran.

Menurut laporan badan tersebut, setidaknya ada 12 orang yang terluka, termasuk di antaranya enam pekerja perikanan Filipina, tiga warga negara Indonesia, serta pengemudi truk tanker minyak asal Taiwan.

"Kami berharap semua orang dapat diselamatkan dengan aman dan dalam waktu singkat untuk meminimalkan jumlah korban," kata Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kepada wartawan.

Baca juga: Panggung Audisi Pertunjukan Tari Runtuh, Seorang Remaja China Tewas

Sebelumnya pada Senin (30/9/2019) malam, angin topan Mitag yang membawa angin berkekuatan 162 kilometer per jam, melanda kawasan timur laut Taiwan, melukai 12 orang dan memutus aliran listrik ke lebih dari 66.000 rumah dan memaksa 150 penerbangan dibatalkan.

Tidak diketahui apakah runtuhnya jembatan berkaitan dengan angin topan yang menerjang malam sebelumnya, karena cuaca cerah saat insiden terjadi.

Jembatan yang dibangun pada 1999 itu memiliki panjang 140 meter dan lebar 15 meter, serta struktur melengkung yang membuatnya bisa dilalui kapal di bagian bawahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com