Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarinya Dipotong Taliban karena Memilih dalam Pemilu, Pria Afghanistan Ini Tak Kapok

Kompas.com - 01/10/2019, 12:12 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters,AFP

Pihak berwenang menempatkan Kabul di bawah status penguncian sebagian, dengan pasukan ditempatkan di jalan-jalan dan melarang truk memasuki kota, sebagai upaya mencegah serangan bom bunuh diri yang mungkin menargetkan warga yang sedang memilih.

Hampir 5.000 lokasi pemungutan suara disebar di seluruh negeri, dengan kementerian dalam negeri mengatakan sebanyak 72.000 anggota pasukan keamanan telah dikerahkan untuk menjaga keamanan.

Penjabat Menteri Pertahanan, Asadullah Khalid, mengatakan bahwa terjadi sedikitnya 68 serangan terhadap lokasi pemungutan suara di seluruh Afghanistan.

Baca juga: Taliban: Ada 2 Cara Mengakhiri Pendudukan di Afghanistan, Jihad atau Negosiasi

Lima personel keamanan dilaporkan tewas dan 37 warga sipil terluka. Namun ancaman serangan Taliban tampaknya tidak mampu menggagalkan sama sekali pelaksanaan pemilu.

Banyak warga Afghanistan yang datang ke lokasi pemungutan suara dan dengan bangga menunjukkan jari mereka yang telah dicelupkan ke tinta.

"Saya tahu ada ancaman keamanan, tapi bom dan serangan telah menjadi bagian dari kehidupan kami sehari-hari," ujar Mohiuddin (55), kepada AFP.

"Saya tidak takut. Kita harus memilih jika kita ingin membawa perubahan," tambahnya,

Hasil awal pemilu putaran pertama dijadwalkan diumumkan pada 19 Oktober, dengan calon presiden membutuhkan lebih dari 50 persen suara untuk dinyatakan sebagai pemenang langsung, atau dua calon teratas akan menuju putaran kedua pada November.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Reuters,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com