Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Publik AS: Dukungan Pemakzulan Trump Meningkat, tapi...

Kompas.com - 01/10/2019, 11:41 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber The Hill

NEW YORK, KOMPAS.com – Dukungan publik Amerika Serikat (AS) atas pemakzulan Presiden Donald Trump meningkat jika berdasarkan survei terbaru Quinnipiac University, diwartakan The Hill Senin (30/9/2019).

Dalam jajak pendapat yang digelar 27-29 September itu, sebanyak 47 persen rakyat mendukung keputusan memakzulkan presiden 73 tahun itu.

Angka tersebut meningkat hingga 10 poin dari survei sebelumnya pada 19-23 September, di mana saat itu hanya 37 persen yang setuju pemakzulan.

Baca juga: Presiden Ukraina Tidak Berencana Merilis Transkrip Pembicaraan Telepon dengan Trump

Namun, secara keseluruhan publik AS masih terbelah tajam menyikapi upaya melengserkan Trump, di mana 47 persen ada juga yang menentang.

Dukungan pemakzulan terhadap presiden ke-45 dalam sejarah AS itu juga masih partisan, alias berdasar identitas partai.

Hanya tujuh persen pemilih partai Republik yang setuju menggusur Trump. Tak beda jauh dari survei sebelumnya di mana empat persen pendukung Republik menyuarakan setuju.

Meningkatnya dukungan pemakzulan Trump diyakini karena naiknya dukungan dari pemilih partai oposisi Demokrat maupun Independen.

Sebanyak 90 persen konstituen Demokrat menginginkan Trump lengser, meningkat tajam dari jajak pendapat sebelumnya, 73 persen.

Mayoritas pemilih independen masih menentang pemakzulan di mana 50% menolak. Namun tren peningkatan dukungan terlihat di mana 42% pemilih independen mendukung dibanding 34 persen dari survei sebelumnya.

Survei yang sama juga memaparkan 54 persen publik setuju Trump telah menyalahgunakan kekuasaannya, berbanding 43 persen yang kontra.

Saat jajak pendapat fokus menyoroti percakapan telepon Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, 50 persen menyebut Trump bersalah, dibanding 40 persen yang tidak.

Oposisi Demokrat melalui House of Representatives mengumumkan penyelidikan pemakzulan terhadap eks presenter The Apprentice itu.

Trump dituding meminta bantuan Ukraina untuk menyelidiki putra Joe Biden, calon pesaing kuatnya dalam Pilpres AS 2020 mendatang.

Partai Demokrat dengan tegas menyatakan Trump telah menyalahgunakan kekuasaannya dan mengkhianati konstitusi, serta sumpah jabatannya sebagai presiden sehingga layak dimakzulkan.

Survei yang memiliki margin of error 3.6% ini menggunakan sampel 1115 pemilih terdaftar dengan menggunakan metode komunikasi telepon rumah dan telepon genggam.

Baca juga: Trump Klaim jika Dia Dimakzulkan, AS Bakal Perang Saudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com