KOMPAS.com - Tokoh separatis Papua Benny Wenda, yang juga adalah pemimpin sayap politik ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), menyebut perjuangannya di berbagai forum PBB mirip dengan yang dilakukan Palestina.
Berbicara di markas PBB di New York, Benny mengatakan lobi-lobi diplomatik yang dilakukannya membutuhkan waktu panjang.
"Tujuan saya yaitu agar PBB memeriksa situasi di Papua yang diduduki secara ilegal oleh Indonesia," kata Benny dalam wawancara dengan salah satu media Timor Leste, TEMPO Timor.
Sebelumnya, media Australia memberitakan Benny turut menghadiri Sidang Umum PBB untuk melobi agar komisioner HAM dapat berkunjung ke Papua.
Baca juga: Sepak Terjang Benny Wenda, Disebut Dalang Kerusuhan Papua hingga Datangi Sidang PBB
Ditanya apakah dia mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota PBB, Benny mengaku perjuangan untuk meraih kemerdekaan Papua tidak bisa diraih dalam tempo singkat.
"Kami terus berjuang karena pembunuhan, penangkapan, penahanan, rasisme dan diskriminasi masih terus berlangsung," katanya.
"Saya hadir di sini, di markas PBB. Lobi yang kami lakukan membutuhkan waktu yang panjang," tambahnya.
"Tapi ini sama seperti perjuangan orang Palestina, mereka selalu datang ke sini dan mengajukan permasalahan mereka. Kami melakukan hal yang sama," kata Benny dikutip ABC Australia.
Baca juga: Tokoh Separatis Papua Benny Wenda Dikabarkan Datang ke Sidang Umum PBB
Menurut dia, perjuangan kemerdekaan Papua saat ini telah mendapatkan perhatian dan dukungan dari Forum Kepulauan Pasifik (PIF) serta Melanesian Spearhead Group (MSG).
"Saya ingin Presiden Indonesia dan saya sepakat untuk bersama-sama menandatangani kesepakatan menggelar referendum," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.