Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping Bersumpah Tegakkan Prinsip Satu Negara Dua Sistem di Hong Kong

Kompas.com - 30/09/2019, 20:06 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping menegaskan untuk menegakkan prinsip "satu negara dua sistem" di Hong Kong, yang sedang dilanda protes pro-demokrasi.

Berbicara dalam sebuah sambutan pada malam menjelang perayaan memperingati 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China, Xi mengatakan bahwa negara akan "sepenuhnya dan setia menerapkan prinsip-prinsip satu negara dua sistem" dan "otonomi tingkat tinggi".

Hong Kong telah diwarnai aksi protes dan kekerasan setelah massa pro-demokrasi turun ke jalan menuntut reformasi demokrasi di kota semi-otonom itu.

Aksi demontrasi yang dipicu RUU Ekstradisi itu telah berlangsung selama 17 pekan dan telah berkembang menjadi gerakan yang lebih luas.

Baca juga: Diancam Trump, Ini yang Dilakukan China

"Kami yakin dengan dukungan penuh dari Ibu Pertiwi dan usaha bersama dari rekan-rekan China kami di Hong Kong dan Makau yang cinta pada Ibu Pertiwi.. (Hong Kong) akan makmur dan maju bersama dengan daratan," kata Presiden Xi.

China tengah mempersiapkan perayaan yang telah dipersiapkan dengan matang, termasuk parade militer besar-besaran pada 1 Oktober.

Namun di saat yang sama para pengunjuk rasa di Hong Kong juga berniat melancarkan aksi demonstrasi besar-besaran pada Selasa (1/10/19), dengan harapan dapat menyaingi perayaan yang digelar Beijing.

Beijing menyebut acara perayaan itu sebagai perayaan kemenangan atas pertumbuhan perekonomiannya selama tujuh dekade terakhir, serta menekankan pentingnya persatuan wilayah dan nasionalisme.

Baca juga: Jelang Peringatan 70 Tahun Pemerintahan Komunis, Presiden China Beri Penghormatan di Makam Mao Zedong

"Persatuan adalah besi dan baja. Persatuan adalah sumber dari kekuatan," kata Xi dalam pidatonya, seperti dikutip AFP.

Tak hanya Hong Kong, Xi juga merujuk pada pulau Taiwan, yang memerintah sendiri, sebagai bagian dari wilayahnya yang tinggal menunggu waktu untuk penyatuan kembali.

"Penyatuan kembali Tanah Air secara penuh adalah tren yang tidak terhindarkan... tidak ada yang dapat menghentikannya," ujar Presiden Xi.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Xi Jinping menyambut Hari Nasional China dengan mengunjungi makam Mao Zedong, pendiri China modern, dan memberikan penghormatan.

Xi bersama sejumlah petinggi Partai Komunis juga melakukan peletakan karangan bunga bagi para pahlawan di Lapangan Tiananmen.

Baca juga: Xi Jinping Beri Gelar Kehormatan pada Wanita Kanada Berusia 104 Tahun

Pada peringatan 70 tahun berdirinya China itu, juga bakal digelar parade militer besar-besaran dan aksi melepas 70.000 merpati.

Perayaan itu sekaligus menunjukkan bahwa China sudah berubah dari negara yang dulunya dilanda perang dan kelaparan, menjadi negara makmur yang kekuatan ekonomi dan militernya diperhitungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com