Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Iran kepada Arab Saudi: Keamanan Tidak Bisa Dibeli

Kompas.com - 29/09/2019, 23:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyampaikan pesan kepada Arab Saudi bahwa "keamanan tidak dapat dibeli".

Zarif juga mendesak kepada rival negaranya itu mengakhiri peperangan di Yaman demi memadamkan ketegangan dan mencapai keamanan di wilayah itu.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Iran, IRNA, di sela-sela agenda rapat Majelis Umum PBB di New York, Zarif juga menuding para pemimpin Arab Saudi telah menimbulkan perselisihan.

"Mereka berpikir bahwa mereka dapat membeli segalanya dengan uang."

"Mereka berpikir dengan berhasil membeli senjata, persahabatan, dan dukungan, mereka juga dapat membeli keamanan dengan uang," kata Zarif.

Baca juga: Presiden Iran Klaim AS Bakal Cabut Sanksi Supaya Bisa Berunding

Menlu Iran itu pun mendesak kepada Riyadh berhenti memikirkan hal yang disebutnya hanya sebagai ilusi ini.

Arab Saudi dan Iran telah jatuh dalam perselisihan selama berpuluh-puluh tahun untuk memperebutkan dominasi di wilayah Timur Tengah dan mendukung pihak-pihak yang negara yang bertikai, termasuk Yaman, yang telah berada di ambang kehancuran.

Ketegangan yang terjadi telah kian meningkat dalam beberapa bulan terakhir, khususnya setelah serangan yang menghancurkan fasilitas minyak milik Aramco di Arab Saudi pada awal bulan ini.

Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, telah mengklaim serangan tersebut, dan menyebutnya sebagai balasan atas campur tangan Arab Saudi dalam perang di negaranya sejak 2015.

Baca juga: Presiden Iran: Kami Tidak Akan Bicara dengan AS di Bawah Tekanan

Namun Riyadh dan sekutunya, Amerika Serikat, serta sejumlah pemimpin negara besar Eropa, menolak klaim Houthi dan menuding Teheran sebagai pihak yang ada di balik serangan.

Iran telah membantah tuduhan tersebut, meski Arab Saudi dan AS mengaku telah memiliki bukti dan telah memulai penyelidikan terhadap serangan itu.

Zarif mengatakan bahwa Riyadh sedang memanfaatkan situasi ketegangan yang terjadi untuk membuka jalan bagi masuknya pasukan asing ke wilayah Teluk.

AS mengatakan telah menyiagakan pasukan tambahan untuk ditempatkan di Arab Saudi setelah mendapat permintaan dari kerajaan tersebut.

Pasukan yang disiapkan meliputi 200 tentara, sistem peluncur rudal Patriot, serta sistem pertahanan rudal THAAD.

Baca juga: Abaikan Sanksi AS, Erdogan: Turki Akan Tetap Beli Minyak dari Iran

Sementara Zarif mengatakan bahw solusi untuk mewujudkan perdamaian di wilayah itu adalah dengan mengakhiri perang di Yaman.

"Ketegangan di kawasan itu akan berakhir dan itu akan menghentikan wibawa Arab Saudi menjadi semakin rusak," katanya.

Puluhan ribu orang, kebanyakan merupakan warga sipil, telah menjadi korban tewas dalam Perang Yaman, sejak Arab Saudi dan sekutunya melakukan intervensi pada Maret 2015.

Pertempuran juga telah menggusur jutaan orang dan menyebabkan lebih dari dua pertiga penduduknya membutuhkan bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com