Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengisyaratkan rangkaian kerusuhan itu terkait momentum pertemuan tahunan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, dan Sidang Umum PBB.
Benny Wenda dan Sebby Sambom, juru bicara sayap militer Pasukan Pembebasan Papua Barat, membantah tudingan yang dilayangkan Jakarta.
Baca juga: Beda dengan Wiranto, Moeldoko Siap Bertemu Benny Wenda
Benny Wenda menyatakan, dia mendesak pemerintah Australia untuk mendukung intervensi internasional dalam menyelidiki situasi.
"Saya mendesak Pemerintah Australia agar bertindak cepat. Kita tidak ingin mengulangi sejarah yang sama dengan yang terjadi di Timor Timur," ucapnya.
Dalam konferensi pers di sela Sidang Umum PBB, Perdana Menteri Australia Scott Morrison tidak menjawab pertanyaan soal tanggapan soal kerusuhan terbaru di Wamena.
Hingga Kamis (26/9/2019), jumlah korban tewas aksi unjuk rasa yang berujung kepada kerusuhan yang terjadi di Wamena mencapai 33 orang.
Dia kemudian mengalihkannya ke Menteri Luar Negeri Marise Payne yang meminta semua pihal untuk "menahan diri" agar tak menambah panas situasi.
Dalam penjelasannya, Payne menuturkan bahwa Canberra begitu prihatin dengan kabar kekerasan baik di Papua maupun Papua Barat.
Dia menuturkan permasalahan tersebut sudah dipantau kedutaan besar mereka di Jakarta. "Kami meminta semua pihak untuk menahan diri," lanjutnya.
Baca juga: Bagaimana Kiprah Benny Wenda, Tokoh Separatis Papua, di Forum Internasional?
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan