NEW YORK, KOMPAS.com - Tokoh separatis Papua, Benny Wenda, dikabarkan berada di New York, Amerika Serikat (AS), untuk hadir dalam Sidang Umum PBB.
Benny berada di sana untuk mengupayakan kunjungan Komisioner HAM PBB untuk berkunjung ke Papua dan Papua Barat, di mana dia menyebut terjadi krisis kemanusiaan.
Menurut delegasi RI asal Papua bernama Nick Messet, Benny Wenda tidak diizinkan untuk memasuki ruangan tempat Sidang Umum PBB digelar.
Baca juga: Tokoh Separatis Papua Benny Wenda Dikabarkan Datang ke Sidang Umum PBB
Dalam keterangannya seperti dikutip TribunnewsWiki Jumat (27/9/2019), tokoh separatis Gerakan Papua Merdeka itu dilarang karena peraturan baru PBB.
Nick menerangkan, aturan itu adalah hanya warga negara resmi dari negara peserta yang diperbolehkan untuk bisa masuk di ruang sidang.
Benny Wenda disebut mencoba ke ruangan melalui delegasi Vanuatu. "Saya kira ini cukup bagus. Peraturan PBB cukup ketat bagi peserta sidang.
Bahkan Nick Messet yang merupakan konsul kehormatan bagi negara Nauru di Indonesia juga hampir tidak diizinkan masuk ke dalam.
"Saya bisa masuk melalui delegasi Indonesia kalau diperlukan,” ujar Messet yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri Organisasi Papua Merdeka itu.
Karena ditolak masuk ke dalam ruang sidang, tokoh separatis berusia 45 tahun itu dikabarkan hanya berada di sekitar kafetaria dekat kompleks PBB.
Pemerintah Indonesia menuduh Benny Wenda berada di balik kerusuhan Provinsi Papua dan Papua Barat yang meletus sejak Agustus lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.