Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Separatis Papua Benny Wenda Dikabarkan Datang ke Sidang Umum PBB

Kompas.com - 28/09/2019, 16:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

NEW YORK, KOMPAS.com - Tokoh separatis Papua, Benny Wenda, dilaporkan hadir dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung pada pekan ini di New York, AS.

Benny disebut berusaha melobi agar komisioner HAM PBB bisa berkunjung ke Indonesia, dan melihat langsung kondisi yang ada di Papua.

Pemerintah Indonesia menuduh Benny Wenda berada di balik kerusuhan Provinsi Papua dan Papua Barat yang meletus sejak Agustus lalu.

Baca juga: Beda dengan Wiranto, Moeldoko Siap Bertemu Benny Wenda

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengisyaratkan rangkaian kerusuhan itu terkait momentum pertemuan tahunan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, dan Sidang Umum PBB.

Tapi, tuduhan itu dibantah oleh pemimpin saya politik Gerakan Papua Merdeka maupun Sebby Sambom, juru bicara sayap militer Pasukan Pembebasan Papua Barat.

Dalam wawancara dengan TV SBS Australia dikutip ABC Indonesia, Benny mengatakan dia berada di New York untuk mengupayakan kunjungan Komisioner HAM PBB.

"Pesan saya ke masyarakat internasional, kami sangat membutuhkan pasukan penjaga perdamaian PBB untuk masuk ke Papua," katanya.

Hingga Kamis (26/9/2019), jumlah korban aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan tewas kerusuhan yang terjadi Wamena, 33 orang tewas.

Semakin meningkatnya kekerasan serta jumlah korban tewas mendorong kelompok separatis Papua meminta dukungan dari masyarakat internasional, termasuk Australia.

Benny Wenda menyatakan, dia mendesak pemerintah Australia untuk mendukung intervensi internasional dalam menyelidiki situasi.

"Saya mendesak Pemerintah Australia agar bertindak cepat. Kita tidak ingin mengulangi sejarah yang sama dengan yang terjadi di Timor Timur," ucapnya.

Dalam konferensi pers di sela Sidang Umum PBB, Perdana Menteri Australia Scott Morrison tidak menjawab pertanyaan soal tanggapan soal kerusuhan terbaru di Wamena.

Dia kemudian mengalihkannya ke Menteri Luar Negeri Marise Payne yang meminta semua pihal untuk "menahan diri" agar tak menambah panas situasi.

Dalam penjelasannya, Payne menuturkan bahwa Canberra begitu prihatin dengan kabar kekerasan baik di Papua maupun Papua Barat.

Dia menuturkan permasalahan tersebut sudah dipantau kedutaan besar mereka di Jakarta. "Kami meminta semua pihak untuk menahan diri," lanjutnya.

Baca juga: Wiranto Pastikan Pemerintah Tak Akan Bertemu secara Formal dengan Benny Wenda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com