Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Heran Dia Bakal Dimakzulkan karena Percakapan Telepon

Kompas.com - 26/09/2019, 15:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) mengaku heran, dia hendak dimakzulkan karena percakapan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Ketua House of Representatives (DPR AS) Nancy Pelosi dari Partai Demokrat mengumumkan penyelidikan untuk melengserkan presiden 73 tahun itu.

Baca juga: Trump Sindir Eropa karena Kurang Mendukung Ukraina

Trump dianggap melanggar konstitusi karena meminta Presiden Ukraina untuk menyelidiki putra pesaingnya di Pilpres 2020 mendatang, Joe Biden.

Dalam konferensi pers, dia menuturkan rakyat AS "terluka" karena Pelosi mengumumkan upaya memakzulkan dirinya, dan mengklaim pendukungnya "jijik".

Dilansir Sky News Kamis (26/9/2019), Trump menuding Pelosi sudah membiarkan dirinya untuk dikuasai politisi dari sayap kiri radikal.

"Saya dimakzulkan karena menggelar pertemuan atau percakapan telepon yang menakjubkan?" tanya Trump. Dia menuturkan percakapan yang dipermasalahkan adalah percakapan kedua.

Dia pun meminta publik untuk memeriksa kembali percakapan pertama. Dia membantah jika pembicaraan dengan Zelensky supaya menguntungkan dirinya.

"Saya tidak melakukannya. Ini adalah pembicaraan yang sempurna. Tidak ada quid pro quo (menguntungkan dirinya)," beber presiden ke-45 AS.

Trump melanjutkan, dia memerintahkan publikasi transkrip percakapan telepon dengan Zelensky karena pemberitaan media yang dia anggap hoaks.

Dia mengeluhkan bagaimana sulitnya jika setiap pembicaraannya dengan setiap pemimpin dunia lain harus dirilis jika diminta media.

Kini, dia mengklaim media menginginkan supaya dia merilis percakapan pertama, yang akan dia lakukan jika mereka begitu memaksa.

Meski begitu, presiden dari Partai Republik itu mengakui jika dia meminta Zelensky supaya menghubungi Jaksa Agung AS William Barr.

Keputusan Demokrat untuk melakukan penyelidikan pemakzulan Trump terjadi setelah muncul keluhan dari seorang pejabat intelijen.

Si pejabat yang menjadi pelapor mengeluhkan ada rekaman selama 30 menit bagaimana Trump "menjanjikan" sesuatu kepada pemimpin asing tersebut.

Baca juga: Ini Isi Telepon dengan Presiden Ukraina yang Buat Trump Terancam Dimakzulkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com