WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pada Rabu (25/9/2019), Gedung Putih merilis transkrip percakapan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Tuduhan bahwa dia berusaha menjegal Joe Biden dalam Pilpres AS 2020 membuat dia terancam dimakzulkan dalam penyelidikan yang dipimpin Demokrat.
Putra Biden dituding terlibat dalam skandal bisnis di Ukraina. Namun, di sana dia tidak mendapat tuduhan atau menjalani pengadilan.
Baca juga: Selain Trump, Ini 3 Presiden AS yang Pernah Menghadapi Pemakzulan
Dilansir AFP, berikut sejumlah poin percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Zelensky yang membuat Trump terancam dimakzulkan.
"Ada banyak pembicaraan tentang putra Biden. Bahwa Joe Biden menghentikan penuntutan dan banyak orang ingin tahu. Jadi, apa pun yang bisa Anda lakukan bagi Kejaksaan Agung AS akan sangat menyenangkan."
"Biden berkata ke mana-mana bahwa dia menghentikan penuntutan. Jadi, jika mungkin Anda berkenan memeriksanya... Sangat mengerikan bagi saya."
"Tuan Giuliani (pengacara Trump, Rudy Giuliani) adalah pria terhormat. Dia dulunya Wali Kota New York. Dia wali kota yang hebat. Saya ingin dia agar menelepon Anda bersama Jaksa Agung William Barr."
"Rudy cukup tahu apa yang sedang terjadi dan dia adalah sosok yang mumpuni. Jika Anda berkenan meneleponnya, itu sangat bagus."
Baca juga: Trump Sebut Alasan Pemakzulan Dirinya adalah Sebuah Lelucon
"Amerika Serikat sangat, sangat akrab dengan Ukraina. Saya tidak mengatakannya sebagai timbal balik. Namun AS sangat, sangat akrab dengan Ukraina."
Setelah Zelensky mulai mengungkapkan keinginan membeli militer AS, Trump bertanya soal peretasan surel Demokrat soal dugaan keterlibatan Rusia dalam Pilpres 2016.
"Saya ingin Anda membantu kami karena negara kami cukup sulit, dan bagaimana Ukraina mengetahuinya dengan cukup baik."
"Saya ingin Anda langsung mengetahui inti yang saya sampaikan. Apa pun yang Anda lakukan, sangat mungkin Anda melakukannya secepat mungkin."
Baca juga: Trump Terkonfirmasi Minta Bantuan Presiden Ukraina untuk Selidiki Joe Biden
"Jika Anda ingin untuk mengunjungi Gedung Putih, Anda bisa menghubungi kami. Berikan saja tanggal dan kami akan mengerjakannya."
Dalam jawabannya, Zelensky menyebut Trump sebagai "gurunya", dan menggunakan kalimat terkenal Trump, "kosongkan rawa" Ukraina dengan membawa politisi baru.
Zelensky juga menggunakan kesempaatn itu untuk menceritakan kepada presiden 73 tahun itu bahwa dia menginap di Trump Tower.
"Saya menginap di New York dekat Central Park. Saya kebetulan menginap di Trump Tower," ulas presiden yang juga adalah pelawan itu.
Baca juga: Terancam Dimakzulkan, Apa Kesalahan Presiden Trump?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.