Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Saudi Pikul Tanggung Jawab dalam Pembunuhan Khashoggi

Kompas.com - 26/09/2019, 13:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

RIYADH, KOMPAS.com - Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan bahwa dirinya memikul semua tanggung jawab atas kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun lalu.

Pernyataan itu keluar dari mulut MBS, sapaan akrab putra mahkota, dalam sebuah dokumenter PBS yang akan ditayangkan pekan depan.

MBS, yang juga merupakan penguasa de facto dari Kerajaan Arab Saudi, tidak pernah berbicara secara terbuka tentang kasus pembunuhan yang terjadi di gedung konsulat di Istanbul, Turki, tahun lalu.

Sejumlah laporan yang dikeluarkan CIA dan beberapa pemerintah negara Barat menyatakan bahwa MBS yang memerintahkan pembunuhan tersebut, namun para pejabat Saudi menegaskan bahwa pangeran mahkota tidak memiliki peran.

Baca juga: Arab Saudi Jual Bangunan yang Dipakai Membunuh Jurnalis Jamal Khashoggi

"(Pembunuhan) itu terjadi di bawah pengawasan saya. Saya memikul semua tanggung jawab, karena itu terjadi di bawah pengawasan saya," kata MBS kepada pembawa acara Martin Smith dalam cuplikan yang disiarkan PBS.

Tayangan dokumenter bertajuk "Putra Mahkota Arab Saudi" itu bakal disiarkan pada 1 Oktober mendatang, menjelang satu tahun kematian Khashoggi yang masih menyisakan misteri.

Kasus kematian Khashoggi telah memicu kegemparan global dan meninggalkan noda pada reputasi pangeran mahkota Arab Saudi yang berambisi melakukan perombakan dalam pemerintahan kerajaan kaya minyak dan masyarakat Saudi.

Pemerintah Arab Saudi yang awalnya membantah kasus pembunuhan Khashoggi pada akhirnya mengakui dan menyalahkan kejahatan itu pada para agen jahat.

Baca juga: Beginilah Detil Saat-saat Terakhir Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi Sebelum Dibunuh

Jaksa penuntut umum mengatakan wakil kepala intelijen saat itu memerintahkan pemulangan Khashoggi ke Arab Saudi, tetapi pemimpin perundingan memerintah jurnalis pengkritik pemerintah itu untuk dibunuh setelah gagal membujuknya untuk ikut kembali.

Saud al-Qahtani, mantan penasihat tertinggi kerajaan, yang dilaporkan Reuters memberi perintah melalui Skype kepada para pembunuh, memberi arahan tentang aktivitas Khashoggi sebelum operasi dilakukan.

Saat ditanya pembawa acara mengapa pembunuhan itu bisa terjadi tanpa diketahui oleh Pangeran Mohammed, dia menjawab di Arab Saudi "terdapat 20 juta orang dengan kerajaan memiliki tiga juta pegawai pemerintah".

MBS kembali dikejar dengan pertanyaan bagaimana para pelaku pembunuhan bisa mendapat akses menggunakan jet pribadi pemerintah.

Baca juga: Media Turki Rilis Kalimat Terakhir Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi Sebelum Dibunuh

"Saya memiliki pejabat, menteri untuk mengurus banyak hal, dan mereka bertanggung jawab. Mereka memiliki wewenang untuk melakukan itu," jawab MBS, dikutip Reuters.

Seorang pejabat senior pemerintah AS menyampaikan kepada Reuters pada Juni lalu, telah menekan Arab Saudi untuk menunjukkan kemajuan yang nyata dalam kasus ini, serta meminta pertanggungjawaban dari para pelaku pembunuhan.

Otoritas Saudi telah mengadili 11 tersangka dalam persidangan yang digelar secara rahasia, namun hanya beberapa yang diadakan.

Laporan PBB itu menekankan bahwa Arab Saudi bertanggung jawab atas kematian Khashoggi, dengan peran Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman dalam kejadian itu harus diselidiki.

Adapun keberadaan jenazah Khashoggi hingga saat ini masih belum diketahui. Sebelumnya, sumber penyelidik Turki menyebut jenazahnya dimutilasi dan dihancurkan dengan cairan asam.

Baca juga: Buntut Kasus Pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi Serukan Boikot ke Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com