Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Arab Saudi: Kesabaran AS terhadap Iran Ada Batasnya

Kompas.com - 25/09/2019, 17:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Menteri Arab Saudi berkata, kesabaran AS terhadap Iran ada batasnya, dan tidak menampik opsi militer buntut serangan di pabrik minyak Aramco.

Menteri Hubungan Luar Negeri Adel Al-Jubeir juga menyatakan komisi penyelidik PBB mengenai penyebab serangan bakal diumumkan segera.

Jubeir juga menuturkan pernyataan Eropa bahwa Iran bertanggung jawab dalam serangan di pabrik minyak Aramco "sangat signifikan".

Baca juga: Macron: Trump Harus Bertemu Presiden Iran Sekarang

Komentarnya menunjukkan Arab Saudi masih memberi tekanan kepada AS untuk tidak membatasi hanya dengan sanksi penempatan tambahan pasukan.

Dilansir The Guardian Selasa (24/9/2019), Jubeir berkata Riyadh membutuhkan dukungan internasional dan mempertimbangkan segala opsi.

"Opsi diplomatik, pilihan ekonomi, dan opsi militer. Baru setelah itu kami akan membuat keputusan," terang menteri 57 tahun itu.

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB di New York, dia menyatakan kepada Iran terhadap konsekuensi atas serangan di Aramco.

"Jika sedang diuji, ada kalanya kesabaran AS pun ada batasnya, dan sebaiknya Iran mengerti itu," tegas Jubeir kembali.

Serangan pada 14 September dini hari itu sempat menghentikan lima persen pasokan minyak dunia, berujung pada kenaikan harga emas hitam itu.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan dia berharap ada terobosan sehingga pembicaraan Iran dan AS bisa terjadi beberapa jam ke depan.

Tetapi Presiden Iran Hassan Rouhani membantah dia siap untuk bertemu Washington sebelum sanksi terhadap mereka dicabut.

Dalam Sidang Umum PBB, Macron menuturkan dibutuhkan keberanian menciptakan perdamaian. "Penting bagi AS, Iran, dan negara lain menunjukkan keberanian ini," tegasnya.

Macron berbicara tentang perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2018, dan memanaskan hubungan dengan Iran.

Baca juga: 3 Negara Ini Sepakat Iran Berada di Balik Serangan ke Fasilitas Minyak Arab Saudi

Tetapi Jubeir mengusulkan jika ingin renegosiasi perjanjian nuklir 2015, dibutuhkan beberapa kondisi. pengawasan terus-menerus ke Teheran.

Dia menjelaskan Riyadh menuntut tidak ada nuklir, tidak ada rudal, dan tidak ada terorisme. Dia menyatakan cara Eropa tak akan meredakan situasi.

"Kami percaya jika negara Eropa tidak mengambil sikap tegas atas serangan itu, maka Iran bakal semakin di atas angin," ujarnya.

Gedung Putih bersikeras tidak akan ada serangan balasan. Mereka akan meningkatkan tekanan ke Iran seraya memperkuat pertahanan Saudi.

Dalam pidatonya, Trump mengajak negara lain bergabung bersama mereka dalam menekan Iran. Tapi dia mengungkap masih ada solusi damai.

Baca juga: Iran Berjanji Hancurkan Setiap Musuh yang Menyerang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com