Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikepung Demonstran, Menteri Hong Kong Terjebak Dalam Mobil selama 20 Menit

Kompas.com - 23/09/2019, 13:20 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

HONG KONG, KOMPAS.com - Salah seorang menteri dari kabinet pemerintahan Hong Kong mendapatkan pengalaman menegangkan saat dirinya terjebak di dalam mobil di tengah para pengunjuk rasa pro-demokrasi, pada Minggu (22/9/2019).

Menteri Hong Kong untuk urusan konstitusional dan daratan China, Patrick Nip, sedang menghadiri sebuah acara perayaan Hari Nasional di Tsing Yi saat massa pro-demokrasi meneriakinya ketika berpidato.

Diberitakan SCMP, sebanyak lebih dari 100 pengunjuk rasa meneriakkan slogan dan menyanyikan lagu protes "Glory to Hong Kong", saat Nip berbicara tentang rencana pengembangan Greater Bay Area.

"Lima tuntutan, tidak kurang satu pun!" seru kerumunan massa pro-demokrasi itu menimpali pidato Nip.

Baca juga: Aksi Demo Hong Kong, Bendera China Diinjak-injak dan Dibuang ke Sungai

Bahkan hingga Nip turun dari panggung dan berbicara dengan wartawan, para demonstran itu tetap meneriakinya.

"Sebenarnya kami sangat bersedia untuk mendengarkan suara dan pendapat dari semua pihak, sehingga dialog kami yang akan datang bakal memiliki banyak metode berbeda," kata Nip yang ditimpali teriakan yang menyebutnya "munafik".

Dialog yang dimaksud Nip yakni rencana sesi dialog dengan komunitas yang disampaikan pemimpin Hong Kong Carrie Lam, yang dijadwalkan pada Kamis (26/9/2019) mendatang.

Lam dijadwalkan bakal bertemu langsung dengan sekitar 150 warga di Wan Chai untuk saling berbicara dan mendengarkan aspirasi mereka.

Baca juga: Glory to Hong Kong Jadi Lagu Tema Tak Resmi Aksi Demonstrasi di Hong Kong

Dialog tersebut sebagai salah satu cara lain yang dilakukan pemerintah Hong Kong untuk menurunkan ketegangan setelah pengumuman penarikan RUU Ekstradisi pada 4 September lalu tidak mampu menenangkan massa pro-demokrasi.

Setelah terus mendapat teriakan dari massa, Nip bergegas menuju mobilnya meski saat itu aksi protes sedang berlangsung, hingga akhirnya massa menghalangi jalan mobil yang ditumpangi Nip.

Massa pengunjuk rasa yang kebanyakan adalah kaum muda dan mengenakan masker itu duduk di depan mobil yang ditumpangi Nip, selain juga menggunakan tempat sampah dan kantong pasir untuk menghalau mobil menteri.

Belasan petugas dari Layanan Bantuan Sipil tak berdaya melindungi menteri, saat dua buah tiang besi dilemparkan dan memecahkan kaca depan mobil yang ditumpangi Nip.

Baca juga: Situasi Tak Menentu, Warga Taiwan Diperingatkan Tak Kunjungi Hong Kong

Pengunjuk rasa baru membubarkan diri dari sekeliling mobil Nip setelah polisi anti-huru hara tiba di lokasi sekitar 20 menit kemudian.

Polisi lantas membukakan jalan untuk mobil menteri dan membiarkannya berlalu meninggalkan lokasi.

Polisi kemudian berpatroli di sekitar pusat perbelanjaan Maritime Square di dekatnya dan juga di stasiun MRT Tsing Yi.

Menceritakan kembali mengalamannya hari itu, Nip menuliskan di Facebook bahwa dirinya sempat berpikir untuk keluar dari mobil dan berbicara dengan para pengunjuk rasa. Tetapi dia mengurungkan rencananya karena alasan keamanan.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Kembali Peringatkan AS untuk Tidak Ikut Campur

"Beberapa pengunjuk rasa semakin emosional. Saya khawatir dengan keselamatan warga dan anak-anak, serta staf yang ada di karnaval jika saya terburu-buru keluar," tulis Nip dalam postingannya di Facebook, setelah insiden.

Nip menegaskan bahwa tekad pemerintah untuk menyelesaikan perpecahan melalui jalan dialog tetap tidak berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com