Anwar kemudian memimpin gerakan reformasi melawan apa yang disebutnya sebagai kelaliman rezim Mahathir dan koalisi Barisan Nasional yang ketika itu berkuasa.
Karir politik suami Wan Azizah ini pun terus mengalami naik turun. Setelah bebas pada 2004 dan menjadi pemimpin oposisi Malaysia, dia kembali dipenjara pada tahun 2015, lagi-lagi karena tuduhan sodomi.
Kemudian pada Mei tahun lalu, tanpa diduga presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu dibebaskan setelah Mahathir yang kembali ke pucuk kekuasaan mengajukan grasi kepada Raja Malaysia.
Kedua politisi ini pun berdamai dan kembali bekerja sama secara politik melalui koalisi Pakatan Harapan yang meraih kemenangan mengejutkan pada pemilu Mei 2018.
Baca juga: Anwar Ibrahim: Saya Tidak Pernah Menawarkan Diri Jadi Anggota Kabinet Malaysia
Anwar juga membantah rumor politik yang beredar mengenai kemunculan nama Menteri Ekonomi Azmin Ali dan Menteri Besar Kedah yang juga putra Mahathir, Mukhriz Mahathir sebagai calon suksesor Mahathir.
"Tidak ada partai koalisi yang mengindikasikan atau menfavoritkan nama lain untuk menggantikan Mahathir," ujar anggota parlemen dari distrik Port Dickson itu.
Desas-desus politik yang terus berseliweran adalah Mahathir masih merasa berat hati meninggalkan jabatan perdana menteri untuk digantikan Anwar.
Sosok yang telah memimpin Malaysia selama hampir 24 tahun itu disebut-sebut lebih menginginkan Azmin sebagai perdana menteri kedelapan Malaysia.
Baca juga: Mahathir: Saya Tak Akan Mengingkari Janji Saya dengan Anwar Ibrahim
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.