WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan sanksi baru terhadap Iran pascaserangan yang menghancurkan dua instalasi kilang minyak Aramco di Arab Saudi.
Disebutkan bahwa sanksi baru terhadap Iran itu akan menjadi yang terberat dari pernah dijatuhkan AS kepada negara lain.
Namun, Trump juga mengindikasikan bahwa tidak ada rencana untuk melancarkan serangan militer terhadap Teheran dan menyebut bahwa menahan diri merupakan salah satu bentuk kekuatan.
Sanksi baru yang dijatuhkan Washington terhadap Teheran lebih kepada sanksi ekonomi di mana kali ini akan menyasar bank sentral Iran.
Baca juga: Tanggapi Serangan ke Pabrik Minyak Saudi, Pentagon Buat Daftar Target Iran ke Trump
"Kami baru saja menjatuhkan sanksi kepada bank nasional Iran. Ini adalah sanksi tertinggi yang pernah dijatuhkan terhadap suatu negara," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, Jumat (20/9/2019).
Pada kesempatan itu, Trump kembali mengindikasikan bahwa tidak ada rencana tanggapan militer atas insiden serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi.
"Hal termudah yang bisa saya lakukan adalah menghancurkan 15 hal utama yang berbeda di Iran. Saya bisa melakukannya tepat di sini, di depan Anda."
"Dan itu saja. Maka kemudian Anda akan memiliki cerita besar yang bagus untuk dilaporkan," kata Trump yang ditujukan kepada para wartawan.
"Tetapi saya berpikir dengan pendekatan orang kuat dan hal yang menunjukkan kekuatan adalah dengan memperlihatkan sedikit pengendalian diri," lanjutnya.
Baca juga: Serangan di Pabrik Minyak Saudi Aramco, Begini Solusi dari AS
"Jauh lebih mudah untuk melakukannya dengan cara lain. Jauh lebih mudah. Dan Iran tahu jika mereka berbuat kesalahan, mereka sebenarnya sedang dibiarkan hidup," kata presiden berusia 73 tahun itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan