Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2019, 17:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara menyambut baik usulan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pembicaraan denuklirisasi Semenanjung Korea yang saat ini terhenti.

Kepala perundingan nuklir Korea Utara, Kim Myong Gil, memuji keputusan politik bijak Trump untuk mencari pendekatan baru dalam perundingan denuklirisasi yang macet.

Usulan Trump itu muncul setelah pengunduran diri mantan penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, pekan lalu, yang disebut sebagai "pembuat onar" oleh Korut.

Upaya Trump untuk menjalin dialog dengan Korea Utara hampir berantakan, pada Februari, setelah dia mengikuti saran Bolton pada pertemuan puncak kedua di Hanoi dan mendesak Pyongyang untuk menyerahkan seluruh senjata nuklir dan bahan bakar bom atomnya kepada AS.

Baca juga: Disebut Ucapkan Janji ke Pemimpin Asing, Begini Kemarahan Trump

Korea Utara juga sempat mengecam Bolton, yang menganjurkan penggunaan kekuatan militer untuk menggulingkan kepemimpinan negara yang terisolasi itu, dan menjulukinya dengan sebutan "maniak perang".

Trump telah mengakui bahwa Bolton melakukan kesalahan, termasuk dengan menyinggung pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan memintanya mengikuti "model Libya" dan menyerahkan semua persenjataan nuklir negaranya.

Trump mengatakan, Rabu (18/9/2019), bahwa saran Bolton untuk "model Libya" telah membawa mereka mengalami kemunduran.

Sementara diplomasinya dengan Korea Utara menghasilkan penghentian dalam uji coba nuklir dan kembalinya sisa-sisa tentara AS yang hilang selama Perang Korea 1950-1953.

Baca juga: Diundang Kim Jong Un ke Pyongyang, Trump: Kami Belum Siap

"Jadi saya pikir John (Bolton) benar-benar harus melihat seberapa buruk yang telah mereka lakukan di masa lalu dan mungkin metode baru akan sangat baik," kata Trump kepada wartawan saat mengunjungi tembok perbatasan di California.

Kepala perundingan nuklir Korea Utara, Kim Myong Gil, mengatakan, pihaknya mencoba menjadi optimistis bahwa AS akan menghadirkan metode perhitungan yang tepat pada pembicaraan mendatang.

"Saat ini saya tidak begitu yakin dengan apa yang tersirat dalam sarannya tentang 'metode baru'."

"Tetapi bagi saya tampaknya Trump ingin menyiratkan bahwa solusi langkah-demi-langkah yang dimulai dengan hal-hal yang layak terlebih dahulu sambil membangun saling percaya akan menjadi pilihan terbaik," kata dia dalam sebuah pernyataan yang dirilis KCNA.

Pembahasan tentang denuklirisasi Semenanjung Korea telah terhenti sejak pertemuan tingkat tinggi yang gagal di Vietnam. Namun Pyongyang telah menawarkan pertemuan baru.

Baca juga: Kim Jong Un Undang Trump ke Ibu Kota Korea Utara Pyongyang

Diberitakan sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengundang Trump untuk datang ke ibu kota Pyongyang.

Kabar itu dimunculkan harian Korea Selatan yang mengutip sumber diplomatik berdasarkan surat yang dikirimkan pada Agustus lalu.

Dalam surat yang dikirim di pekan ketiga Agustus, Kim Jong Un mengungkapkan dia "berkeinginan" menggelar pertemuan ketiga dengan Trump. Namun Trump memberikan sinyal bahwa dia belum bisa memenuhi undangan Kim Jong Un.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com