BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China "menyambut baik" keputusan Kiribati yang mengakui mereka, dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Langkah itu menjadi kado manis bagi China jelang peringatan 70 tahun berdirinya negara, dan terjadi setelah Kepulauan Solomon juga mengakui mereka.
"Beijing menyambut baik keputusan melanjutkan hubungan diplomatik dengan kami," kata juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang dalam konferensi pers.
Baca juga: Taiwan Putus Hubungan Diplomatik dengan Kiribati karena Akui China
Secara de facto, Taiwan merupakan negara berdaulat sejak perang saudara 1948. Tetapi China masih menganggapnya bagian provinsi yang harus mereka rebut, bahkan dengan kekerasan.
Dalam konferensi pers, Menteri Luar Negeri Joseph Wu dengan getir menyatakan pemutusan hubungan diplomatik, dan penarikan diplomat dari sana.
Diwartakan AFP Jumat (20/9/2019), Wu menuding Negeri "Panda" sengaja membujuk Kiribati untuk mengalihkan dukungan dengan iming-iming bantuan dan investasi.
Menanggapinya, Geng mengatakan Taipei selalu menggunakan tuduhan yang sama seperti ke Solomon untuk menimbulkan kebingungan dan mengaburkan fakta.
"Mereka yang berpikir demikian mungkin tidak mempertimbangkan bahwa prinsip tidak bisa dibeli dengan uang. Begitu juga dengan kepercayaan," ujarnya.
Kini dengan kehilangan Kiribati, tersisa 15 negara saja yang masih memberikan dukungan. Dari Eropa, hanya Vatikan yang masih mengakui Taiwan.
Beijing pun semakin mempersempit ruang gerak Taiwan setelah Presiden Tsai Ing-wen terpilih pada 2016, dan menolak mengakui kebijakan "satu China".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.