Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Emirat Arab Susul Saudi Gabung Koalisi Maritim AS di Teluk

Kompas.com - 19/09/2019, 20:03 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ABU DHABI, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab mengikuti langkah Arab Saudi untuk bergabung dengan misi maritim pimpinan Amerika Serikat di wilayah perairan Teluk.

Koalisi maritim di perairan Teluk itu dibangun AS untuk melindungi jalur pengiriman yang banyak dilalui kapal tanker dan kontainer, di mana sejumlah serangan sempat terjadi.

"Keputusan bergabungnya UEA ke dalam aliansi tersebut adalah demi memberikan dukungan kepada upaya regional dan internasional untuk mencegah ancaman terhadap navigasi maritim dan perdagangan global," ujar Direktur Departemen Kerja Sama Keamanan Internasional UEA, Salem Mohammed al-Zaabi, dalam pernyataannya, Kamis (19/9/2019).

Baca juga: Gabung Koalisi Maritim AS, Korea Selatan Bakal Kirim Kapal Perang ke Selat Hormuz

Zaabi menambahkan, UEA bergabung demi mengamankan aliran pasokan energi ke ekonomi global serta berkontribusi dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Amerika Serikat mendorong terciptanya misi Konstruksi Keamanan Maritim Internasional untuk melindungi jalur perdagangan dan pengiriman minyak melalui Selat Hormuz.

Hal tersebut menyusul serangan terhadap sejumlah kapal tanker milik Jepang dan juga Arab Saudi, serta upaya penyerangan terhadap kapal tanker Inggris di perairan Teluk.

Sejauh ini negara-negara yang telah bergabung dengan misi maritim tersebut adalah Korea Selatan, Australia dan Inggris, serta Bahrain, yang menjadi tuan rumah bagi Armada Kelima AS.

Baca juga: Inggris Pastikan Gabung Koalisi Maritim Pimpinan AS di Perairan Teluk

Ketegangan semakin meningkat pada Sabtu (14/9/2019) lalu, setelah serangkaian serangan yang menghantam dua fasilitas kilang minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco.

Selain keputusan bergabung dengan misi maritim AS di Teluk, UEA juga akan menjadi tuan rumah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang sedang menjalani tur ke negara-negara Teluk.

Pertemuan itu salah satunya akan membahas serangan terkini terhadap fasilitas kilang minyak milik Arab Saudi yang sempat mengakibatkan berkurangnya produksi minyak negara kerajaan itu hingga setengahnya.

Diberitakan sebelumnya, Menlu AS Mike Pompeo juga sempat menggambarkan serangan itu sebagai tindakan perang. Sementara Riyadh merilis bukti baru yang menguatkan peran Iran dalam serangan.

Baca juga: Tegang dengan Iran, AS Minta Sekutunya Tempatkan Militer di Teluk dan Yaman

Sementara Iran telah berulang kali membantah bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan ke kilang minyak Aramco, yang telah diklaim oleh kelompok pemberontak Yaman, Houthi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com