Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER INTERNASIONAL] Bocah 5 Tahun Bunuh Adiknya yang Usia 4 Tahun | Australia Bisa Serahkan Veronica Koman jika...

Kompas.com - 19/09/2019, 07:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Australia bisa menyerahkan Veronica Koman yang diduga berada di negaranya jika menerima permintaan dari otoritas Indonesia.

Prosedur penyerahan perempuan yang menjadi pengacara HAM itu bisa saja terjadi jika Indonesia memutuskan untuk menerbitkan "red notice" ke Interpol.

Kemudian dari Texas, Amerika Serikat (AS), seorang bocah berusia lima tahun tak sengaja menembak mati si adik yang baru berumur empat tahun.

Kedua artikel itu masuk ke dalam empat kabar populer internasional yang terjadi sepanjang Rabu (18/9/2019) hingga Kamis pagi (19/9/2019).

1. Ditinggal Ibunya Tidur, Bocah Usia 5 Tahun Tembak Adiknya yang Berusia 4 Tahun
Ratapan begitu dirasakan oleh sebuah keluarga yang tinggal di Fort Worth, Texas. Sebabnya, sang kakak menembak mati adiknya menggunakan pistol yang dia temukan.

Saat kejadian yang dilaporkan terjadi pada akhir pekan kemarin, ibu mereka tengah tertidur dan terbangun begitu mendengar suara senjata.

Polisi pun memberikan komentar atas kejadian yang disebut "tidak menguntungkan" itu. Seperti apa tuduhan mereka, silakan dibaca di sini.

2. Pemerintah Australia Mungkin Serahkan Kasus Veronica Koman ke Kepolisian Federal
Pengacara HAM Veronica Koman yang diduga bersembunyi di Australia disebut bisa diserahkan kepada kepolisian jika menerima permintaan dari Indonesia.

Veronica menjadi perhatian setelah Polri menyatakan informasi yang disampaikannya sebagai hoaks, dan menudingnya menerima aliran dana untuk memprovokasi Papua.

Pasal-pasal pidana yang dituduhkan polisi ke Veronica mengandung ancaman hukuman penjara hingga enam tahun jika dinyatakan bersalah di pengadilan.

Bagaimana pernyataan polisi soal Veronica Koman? Dan bagaimana juga tanggapan Australia terkait kemungkinan adanya permintaan dari Indonesia? Anda bisa menyimaknya di sini.

3. Exit Poll Pemilu Israel Ketat, Era Benjamin Netanyahu Mendekati Akhir?
Exit poll pemilu Israel menunjukan hasil ketat antara Partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan oposisi Aliansi Biru Putih (Kahol Lavan) pimpinan mantan Panglima Angkatan Bersenjata Benny Gantz.

Rataan exit poll Rabu dini hari waktu setempat (18/9/2019) dari tiga televisi menunjukan Aliansi Biru Putih memimpin dengan 32 kursi, hanya terpaut satu kursi dari Likud yang meraih 31 kursi.

Kebuntuan politik kembali membayangi Israel karena tidak ada koalisi partai yang berpotensi mencapai angka 61 kursi di parlemen (Knesset) untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Bagaimana solusi dari deadlock pemilu Israel itu, Anda bisa menikmati ulasan sekaligus analisisnya melalui tautan di sini.

4. Anwar Ibrahim: Saya Akan Gantikan Mahathir pada 2020
Anwar Ibrahim, politisi senior Malaysia, kembali mengomentari rencana suksesi jabatan perdana menteri yang bakal diembannya dari Mahathir Mohamad.

Proses penyerahan kursi orang nomor satu Negeri "Jiran" dari Mahathir ke Anwar merupakan bagian dari kesepakatan politik koalisi Pakatan Harapan.

Dalam kesepakatan itu, ditegaskan PM berjuluk Dr M itu akan menjabat selama dua tahun sebelum menyerahkannya kepada Anwar Ibrahim.

Bagaimana Anwar menyikapi janji politik yang pernah diucapkan oleh Mahathir itu, Anda bisa membacanya secara lengkap di tautan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com