Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Sekolah Al Quran di Liberia, Sedikitnya 26 Anak Tewas

Kompas.com - 18/09/2019, 23:03 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PAYNESVILLE, KOMPAS.com - Lebih dari 20 anak-anak dilaporkan menjadi korban tewas dalam insiden kebakaran di sebuah sekolah Al Quran di Liberia, Rabu (18/9/2019).

Menurut kantor kepresidenan Liberia, yang mengutip informasi dari layanan darurat, menyebut bahwa jumlah korban tewas sedikitnya 28 orang, termasuk anak-anak dan dua orang guru.

Presiden Liberia, George Weah dikabarkan telah mengunjungi lokasi kebakaran di Paynesville, sebuah kawasan di pinggiran ibu kota Monrovia.

Sementara penyebab kebakaran untuk saat ini masih belum diketahui, demikian diberitakan AFP.

Baca juga: Ada Ular di Kantornya, Presiden Liberia Terpaksa Bekerja di Rumah

"Kami berada di sini untuk menguatkan orangtua dari para korban karena sungguh menyakitkan kehilangan anak-anak Anda dengan cara seperti ini," kata Weah kepada wartawan.

"Kami menyampaikan simpati kami kepada setiap keluarga yang berduka. Untuk saat ini kami belum mengetahui penyebab kebakaran, tetapi kami akan mendorong para penyelidik untuk segera mencari tahu bagaimana insiden ini terjadi," tambahnya.

Tim penyelamat yang mengenakan masker putih dan sarung tangan karet tampak membawa tubuh anak-anak yang telah dimasukkan dalam kantong jenazah dari dalam gedung yang terbakar.

Di luar gedung, para orangtua dan kerabat korban berteriak dan menangis, menunjukkan kesedihan mereka atas kehilangan anggota keluarga mereka yang tewas.

Baca juga: Baru Dicetak, Uang Kertas Dollar Liberia Senilai Rp 1,4 Triliun Raib

Gedung beratapkan lembaran logam yang merupakan sekolah sekaligus asrama bagi para murid itu telah hancur akibat api kebakaran.

"Saya sedang tertidur saat saya tiba-tiba mendengar suara di luar. Istri saya membukan pintu belakang dan kami melihat asap telah datang dari arah depan."

"Kami pun berlari keluar dan melihat api yang terus membesar di belakang kami," kata salah seorang warga lokal, Zazay, dikutip AFP.

Penduduk lainnya, Ballah, yang tinggal dekat dengan sekolah tersebut mengatakan bahwa mereka turut membantu dalam upaya penyelamatan para korban.

"Kami pergi mencari air, mencoba memadamkan api yang membakar gedung sekolah."

Baca juga: Presiden Baru Liberia Janji Potong Gajinya untuk Pembangunan Negeri

"Kami mengalirkan air hingga sekitar pukul 2.30 pagi. Saat petugas pemadam kebakaran mulai datang, api sudah mulai padam," ujar Ballah.

Menurut seorang pejabat komunitas Fulani, Amadou Sherrif, api pemicu kebakaran muncul ketika anak-anak sedang tertidur.

Sebelumnya, Presiden Weah juga telah menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban.

"Doa-doa saya kepada keluarga anak-anak yang menjadi korban meninggal dalam insiden tadi malam di kota Paynesville akibat kebakaran mematikan yang melanda gedung sekolah mereka," tulisnya.

"Ini merupakan waktu yang sulit bagi keluarga para koran sekaligus juga seluruh Liberia," lanjut Weah dalam twit-nya.

Baca juga: George Weah, dari Lapangan Hijau Kini Terpilih Jadi Presiden Liberia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com