KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Anwar Ibrahim angkat bicara mengenai pertanyaan terbesar dalam dunia perpolitikan Malaysia saat ini.
Yakni mengenai kepastian Anwar untuk menggantikan Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri Malaysia.
"Menurut pemahaman bersama, saya akan menggantikan Mahathir sekitar bulan Mei 2020, namun saya tidak terlalu mempersoalkan tepatnya bulan berapa," ucap Anwar saat wawancara dengan Bloomberg di Kuala Lumpur, Rabu (18/9/2019).
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu juga kembali menegaskan bahwa persoalan suksesi kepemimpinan Malaysia sudah selesai, jelas, dan disepakati bersama oleh koalisi berkuasa Pakatan Harapan.
Baca juga: Anwar Ibrahim: Saya Tidak Pernah Menawarkan Diri Jadi Anggota Kabinet Malaysia
"Koalisi pemerintah telah menyetujui rencana suksesi dan akan menghormatinya. Ini bukan mengenai posisi saya atau Mahathir, tetapi ini adalah keputusan koalisi."
"Sejauh ini belum ada tanda-tanda untuk mengubah kesepakatan ini," kata Anwar menjelaskan.
Menurut politisi berusia 72 tahun ini, Mahathir akan mengundurkan diri pada waktu yang tepat dan dia akan menggantikannya.
Anwar membantah rumor politik yang beredar mengenai kemunculan nama Menteri Ekonomi Azmin Ali dan Menteri Besar Kedah yang juga putra Mahathir, Mukhriz Mahathir sebagai calon pengganti Mahathir.
"Tidak ada partai koalisi yang mengindikasikan atau menfavoritkan nama lain untuk menggantikan Mahathir," ujar Anwar.
Baca juga: Mahathir: Saya Tak Akan Mengingkari Janji Saya dengan Anwar Ibrahim
Anggota parlemen asal distrik Port Dickson ini melanjutkan, tidak ada yang dapat menghalangi individu lain dengan ambisi dan agenda politik sendiri. Namun, Anwar menekankan bahwa tidak ada nama lain selain dirinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.