Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Kabut Asap dari Indonesia, Malaysia Tutup 1.200 Sekolah

Kompas.com - 18/09/2019, 14:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia menutup 1.200 sekolah di seluruh wilayah setelah kabut asap beracun muncul dari kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia.

Kebakaran ilegal untuk membuka lahan demi perkebunan berkobar di luar kendali di Sumatera dan Kalimantan, dengan pasukan hingga pesawat pembom air dikerahkan.

Baca juga: Kabut Asap Makin Tebal di Aceh, Jarak Pandang 2 Kilometer

Dilansir AFP Rabu (18/9/2019), kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan masalah tahunan di Indonesia. Namun, tahun ini adalah yang terburuk sejak 2015.

Karhutla itu menyebabkan krisis lingkungan yang serius, dan menambah kekhawatiran tentang wabah api di seluruh dunia yang memperburuk pemanasan global.

Pada Rabu, kualitas udara berada di level "sangat tidak sehat" di sepanjang pantai barat Semenanjung Malaysia, sebelah timur Sumatera, dengan langit Kuala Lumpur diselimuti kabut asap tebal.

Lebih dari 1.200 sekolah di Negeri "Jiran" ditutup karena polusi udara yang terjadi, berdasarkan data yang dipaparkan dinas pendidikan lokal.

Dua wilayah Malaysia yang paling terdampak adalah Selangor, dengan 538 sekolah ditutup, dan Sarawak di Kalimantan dengan 337 ditutup.

Sementara ratusan sekolah juga dilaporkan ditutup di kawasan semenanjung. Kalimantan, dikenal juga sebagai Borneo, adalah pulau yang dihuni Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Sementara kualitas udara di Singapura juga berada di level tidak sehat, dengan kekhawatiran perhelatan balapan Formula 1 (F1) bisa terpengaruh.

Penyelenggara balapan mengatakan, kabut asap menjadi salah satu isu yang mereka bahas jelang pelaksanaan pada Minggu malam waktu setempat (22/9/2019).

Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke wilayah terparah di Sumatera menyatakan, mereka sudah melakukan semua upaya.

Namun dalam tahun ini, karhutla diperparah dengan musim kemarau dengan pakar mengungkapkan kecil kemungkinan bakal padam sebelum musim hujan Oktober nanti.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan lebih dari 1.000 titik panas terdeteksi yang sebagian besar terlihat di Sumatera.

Adapun ada sejumlah tempat di Indonesia telah mencapai tingkat berbahaya. Memaksa penutupan sekolah dan pembatalan penerbangan karena keterbatasan jarak pandang.

Baca juga: Wali Kota Pekanbaru ke Kanada Saat Warga Terdampak Kabut Asap, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com