KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia menutup 1.200 sekolah di seluruh wilayah setelah kabut asap beracun muncul dari kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia.
Kebakaran ilegal untuk membuka lahan demi perkebunan berkobar di luar kendali di Sumatera dan Kalimantan, dengan pasukan hingga pesawat pembom air dikerahkan.
Baca juga: Kabut Asap Makin Tebal di Aceh, Jarak Pandang 2 Kilometer
Dilansir AFP Rabu (18/9/2019), kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan masalah tahunan di Indonesia. Namun, tahun ini adalah yang terburuk sejak 2015.
Karhutla itu menyebabkan krisis lingkungan yang serius, dan menambah kekhawatiran tentang wabah api di seluruh dunia yang memperburuk pemanasan global.
Pada Rabu, kualitas udara berada di level "sangat tidak sehat" di sepanjang pantai barat Semenanjung Malaysia, sebelah timur Sumatera, dengan langit Kuala Lumpur diselimuti kabut asap tebal.
Lebih dari 1.200 sekolah di Negeri "Jiran" ditutup karena polusi udara yang terjadi, berdasarkan data yang dipaparkan dinas pendidikan lokal.
Dua wilayah Malaysia yang paling terdampak adalah Selangor, dengan 538 sekolah ditutup, dan Sarawak di Kalimantan dengan 337 ditutup.
Sementara ratusan sekolah juga dilaporkan ditutup di kawasan semenanjung. Kalimantan, dikenal juga sebagai Borneo, adalah pulau yang dihuni Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Sementara kualitas udara di Singapura juga berada di level tidak sehat, dengan kekhawatiran perhelatan balapan Formula 1 (F1) bisa terpengaruh.
Penyelenggara balapan mengatakan, kabut asap menjadi salah satu isu yang mereka bahas jelang pelaksanaan pada Minggu malam waktu setempat (22/9/2019).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.