KABUL, KOMPAS.com - Dua serangan bom bunuh diri Taliban menewaskan sedikitnya 30 orang di Afghanistan, pada Selasa (17/9/2019). Salah satu serangan terjadi di sebuah kampanye yang turut dihadiri Presiden Ashraf Ghani.
Serangan bom bunuh diri tersebut terjadi pada 11 hari menjelang waktu pemilihan presiden Afghanistan yang dijadwalkan digelar pada 23 September mendatang.
Taliban juga telah berulang kali mengatakan bakal menghalangi jalannya pemilihan.
Salah satu insiden serangan terjadi di sebuah kampanye yang digelar di Charikar, ibu kota provinsi Parwan, yang turut dihadiri Presiden Ashraf Ghani, untuk menyampaikan pidato.
Baca juga: Trump: Kami Tidak Ingin Afghanistan Jadi Laboratorium Teror
Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai 31 orang lainnya, menurut kepala rumah sakit provinsi Parwan, Abdul Qasim Sangin.
"Perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang menjadi korban. Sebagian besar dari mereka tampaknya adalah warga sipil," kata Sangin.
"Ambulans masih beroperasi dan jumlah korban masih sangat dimungkinkan untuk bertambah," tambahnya.
Seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.
"Saat itu presiden sedang berada di dekat lokasi serangan, namun tidak terluka," kata seorang pembantu Presiden Ghani.
Baca juga: Ditanya Kenapa Masih Pertahankan Pasukan di Afghanistan, Trump: Kami Seperti Polisi
Sementara ledakan kedua terjadi di pusat kota Kabul, yang menewaskan enam orangm serta melukai 14 orang lainnya, menurut laporan polisi dan petugas kesehatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.