Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serukan Berakhirnya Perang Yaman, Putin Kutip Ayat Al Quran

Kompas.com - 17/09/2019, 16:38 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mendesak diakhirinya perang di Yaman. Putin bahkan mengutip salah satu ayat Al Quran dalam seruannya.

Berbicara di Ankara, Senin (16/9/2019), dengan didampingi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani, Putin menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk mengakhiri perang di Yaman yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

"Dan ingatlah nikmat Allah yang diberikan kepadamu, ketika kamu saling bermusuhan dan Dia mempersatukan hatimu dan menjadikan kamu, atas rahmatnya, bersaudara," kata Putin mengutip sebagian dari Surat Ali-Imran, ayat 103.

Baca juga: Pabrik Minyak Aramco Diserang Drone, Putin Tawarkan Jual Sistem Rudal ke Saudi

Dilansir Russian Times, pernyataan Putin yang mengutip ayat Alquran, tak pelak mengundang keheranan dari penduduk Ankara yang mendengarkan pidato presiden Rusia itu.

Putin juga mengambil referensi lain dari Al Quran, yakni tentang bagaimana tindakan kekerasan hanya diperbolehkan untuk membela diri.

Referensi ayat dalam kitab suci Al Quran yang diambil Putin itu turut disetujui oleh Erdogan dan Rouhani, yang masing-masing merupakan Muslim Sunni dan Syiah.

Kedua pemimpin negara itu juga memperingatkan invasi yang dipimpin Arab Saudi ke Yaman telah mengakibatkan puluhan ribu kematian selama lima tahun terakhir dan telah menghancurkan negara di ujung selatan Semenanjung Arab tersebut.

Baca juga: Putin Tawarkan Senjata Hipersonik Rusia kepada AS

Perang di Yaman berawal dari perang saudara antara pemberontak Houthi dengan pemerintah Yaman, yang didukung Arab Saudi.

Namun perang tersebut meningkat menjadi peperangan yang lebih luas dengan serangan udara dari koalisi pimpinan Arab Saudi dan invasi darat besar-besaran yang dilakukan pada 2015.

Pasukan koalisi Saudi belum berhasil mengalahkan kelompok Houthi, yang didukung Iran, meski perang telah berlangsung bertahun-tahun.

Kelompok Houthi telah mengklaim serangan drone yang menghancurkan kilang minyak milik Aramco di Arab Saudi, pada Sabtu (14/9/2019) dini hari.

Baca juga: AS Uji Coba Rudal Terlarang, Putin Perintahkan Aksi Balasan

Serangan itu memicu kebakaran di dua fasilitas utama Aramco, yakni di Abqaiq dan Khurais, kawasan timur Saudi.

Akibat serangan itu, Aramco menjelaskan bahwa 5,7 juta barel produksi minyak mereka hilang. Sementara produksi ethana dan gas alam berkurang setengahnya.

Washington telah menuding Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan tidak cukup bukti yang dapat membuktikan serangan datang dari arah Yaman, seperti diklaim Houthi.

Iran telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke persediaan energi dunia," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Baca juga: Putin: Jika AS Kembangkan Rudal Jarak Menengah, Rusia Juga Akan Melakukannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com